Mantrijeron Pantau Pemudik via WA

Mantrijeron menerapkan laporan pemudik secara daring dengan memanfaatkan WhatsApp untuk mempercepat pemantauan sekaligus pendataan bagi para pemudik maupun pendatang.

Camat Mantrijeron Subarjilan menjelaskan, sesuai dengan surat edaran Walikota pendataan sudah dilakukan melalui RT, RW dan Lurah namun sistemnya menggunakan laporan via WhatsApp.

“Nanti yang diminta melaporkan adalah RT dan RW sehingga kapan pun bisa dilakukan dengan lebih cepat dan praktis,” imbuhnya. 

Dengan begitu, sambunnya, para pemudik bisa cepat terdata dan terpantau sekaligus mengurangi tatap muka bila dibandingkan laporan harus melalui surat menyurat.

“Teknisnya kita sediakan nomor khusus di kecamatan dan format laporan sudah ada,” paparnya.

Pihaknya telah menugaskan salah satu personel dari gugus tugas Covid-19 tingkat Kecamatan Mantrijeron sebagai admin pelaporan yang bertugas merekap sesuai dengan format Surat Edaran Walikota.

Selain itu data yang sudah dilaporkan melalui WhatsAap dan telah diformat sesuai edaran Walikota akan di simpan melalui Goggle Drive, sehigga semua personel gugus tugas bisa mengakses kapan saja.

Terhitung sejak hari ini total Pemudik yang sudah terdata mencapai 43 orang, Pihakya mengaku angka tersebut kencenderungannya meningkat dari hari ke hari.

“Tidak hanya pemudik saja ya sebenarnya yang kita catat, namun warga yang baru saja dari daerah pendemik pun harus melaporkan dan masuk data,” urainya.

Para pemudik atau pendatang juga diwajibkan untuk mengisolasi diri secara mandiri dengan menjalankan protokol yang sudah ada, diantaranya yakni tidak menerima tamu, menggunakan masker, menggunakan alat makan tersendiri.

“Dan kalau ada yang merasa sakit selama isolasi mandiri warga diminta melaporkan kesehatannya melalui petugas kesehatan dari puskesmas,” jelasnya.

Sementara edukasi di masyarakat terus dilakukannya untuk mencegah penyebaran Covid-19, mulai dari penerapan PHBS hingga terkait dengan prosedur isolasi mandiri.

“Kita terus gencarkan edukasi ini melalui media sosial yang ada, dan kami mengutamakan edukasi kepada masyarakat,” paparnya.

Penyemprotan disinfektan terus dilakukan dengan melibatkan Dinas terkait namun penggunaannya diarahkan sehingga tepat sasaran. “Semprot lokasi yang perlu disemprot saja sehngga tepat sasaran tempat yang sering banyak orang , yang sering dipegang, dan fasilitas umum,” tandasnya.

Disisi lain, terkait dengan kinerja Subarjilan mengaku akan terus mengoptimalkan jajarannya meski dengan sistem kerja 50 % namun Ia memastikan tidak mengganggu kinerja.

“Namun untuk beberapa agenda musyawarah yang melibatkan banyak unsur masyarakat untuk sementara dilakukan melalui group WhatsAap,” kata Subarjilan. (Tam).