Kelurahan Cokrodiningratan Berikan Bantuan Logistik Bagi Masyarakat Tidak Mampu dan Masyarakat yang di PHK Dampak dari Covid-19
Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran covid-19 di Kota Yogyakarta adalah dirumahkan para pekerja dan melakukan pembelajaran secara daring bagi para siswa di Kota Yogyakarta.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap tinggal di rumah sementara waktu, agar kemungkinan penyebaran virus tidak terjadi karena meminimalisir adanya kontak secara langsung.
Dampak dari masyarakat yang dirumahkan sangat terasa, terutama dirasakan oleh sebagian warga yang termasuk oleh warga kurang mampu di daerah Kecamatan Jetis. Mereka menngalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Salah satunya di Kelurahan Cokrodiningratan yang sudah melakukan pengadaan bantuan logistik pangan untuk membantu warga masyarakat yang tidak memiliki penghasilan atau di PHK.
Menurut Lurah Cokrodiningratan Narotama, warga yang mendapat bantuan adalah pekerja yang dirumahkan, warga ODP yang tidak memiliki pekerjaan dan masyarakat tidak mampu. Mereka diisolasi selama 15 hari sehingga mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan termasuk kebutuhan pangan.
“Seperti Keluarahan Cokrodiningratan dihimbau untuk memberikan bantuan kepada warga dengan kriteria tersebut. Bantuan yang dihimpun ini melalui masjid dan langsung diberikan ke rumah-rumah warga. Sebanyak 20 masjid yang nantinya akan diberikan bantuan logistik berupa kebutuhan pokok,” ungkapnya.
Salah satunya yang dilakukan oleh Masjid As-Salam yang berada di Jetishajo yang sudah menuju tahap keempat dalam pendistribusian bahan pangan atau sembako untuk setiap Kartu Keluarga yang tidak mampu, berupa bahan pangan seperti beras, telur, indomie, dan sarden.
“Paket sembako yang diberikan kepada setiap warga berbeda-beda. Seperti di Cokrokusuman paket sembako yang didistribusikan sebanyak 100 ribu per paket, sedangkan di Jetisharjo sebanyak 50 ribu per paket,”kata Narotama saat diwawancara.
Selain itu bantuan juga melalui LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), rencananya juga akan meminta permohonan bantuan dari masing-masing Kelurahan yang dananya bersumber dari anggaran dana rapat dengan masing-masing dana yang sudah ditentukan.
Dana tersebut tujuannya adalah untuk membuat lumbung pangan bagi masyarakat yang tidak mampu. Lumbung pangan adalah tempat pengumpulan bahan pangan yang berada di setiap RW untuk disalurkan kepada warga yang tidak mampu berupa barang murah atau secara cuma-cuma.
“Selain adanya lumbung pangan, bantuan masker untuk warga juga diberikan. Ada sekitar 100 masker yang dibagikan seminggu sekali di wilayah Cokrodiningratan. Bagi masyarakat yang keluar tanpa menggunakan masker, maka petugas pembagi masker akan memberikan masker tersebut sebagai salah satu bentuk penjagaan,” ungkapnya.
Diharapkan masyarakat tidak perlu mengantri dan berkumpul untuk mendapatkan bahan pangan karena akan disalurkan secara langsung untuk menghindari kerumunan.“
Harapannya adanya lumbung pangan tersebut akan membantu warga yang tidak mampu sekaligus warga yang melapor ke RW untuk meminta bantuan, “ katanya. (Hes)