Wakil Walikota Yogyakarta Kukuhkan RW 13 Malangan Sebagai RW Tangguh Bencana Covid 19
Salah satu RW di Kota Yogyakarta menjadi RW Siaga COVID-19. Tepatnya RW 13, Malangan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Gerakan RW Siaga COVID-19 ini adalah inisiatif warga RW tersebut, dan bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam menghadapi dan memerangi COVID-19.
Selama ini RW 13 Malangan telah menerapkan protokol pencegahan COVID-19, mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan, dan lain-lain.
Gerakan RW Siaga COVID-19 ini di kukuhkan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pada kesempatan tersebut Ia menyampaikan, gerakan tanggap bencana COVID-19 merupakan inisiatif dari warga kota Yogyakarta untuk menekan penyebaran COVID-19.
Menurutnya, tiap-tiap kelurahan maupun di tingkat kampung memiliki cara yang berbeda-beda tidak bisa disamakan antara satu kelurahan dengan kelurahan yang lainnya.
"Warga memiliki caranya masing-masing untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini, ada yang menutup jalan, ada juga yang tidak, jadi antara satu daerah dengan daerah lain tidak bisa disamakan," katanya dibalai rw 13 Malangan, Selasa, (5/5/2020).
Sebagian besar lanjut Wawali, masyarakat kota Yogyakarta telah melakukan berbagai cara yang bertujuan untuk mencegah COVID-19 menyebar di kampung-kampung atau di kelurahan.
"Sejak Maret lalu masyarakat telah melakukan berbagai kegiatan pencegahan seperti penyemprotan disinfektan, lalu melakukan pemantauan warga yang datang dari daerah lain, jadi dari sisi aktifitas sebagian besar sudah dilakukan," jelasnya.
Gerakan RW siaga bencana COVID-19 ini bertujuan untuk mengingatkan kembali jika saat ini situasi masih belum aman dari COVID-19, mengingat jalanan-jalanan di Kota Yogyakarta sudah kembali ramai dan padat.
"Masyarakat perlu diingatkan semaksimal mungkin untuk tidak perlu keluar rumah terlebih dahulu, dan selalu sosial distancing," katanya.
Saat ini menurut Wawali paling penting adalah untuk menyeimbangkan antara kegiatan ekonomi dan kesehatan masyarakat, ketika perekonomian perlahan bangkit masyarakat perlu diingatkan terkait kesehatan.
"Ini menjadi penting, jadi masyarakat bisa kita rem untuk tidak terlalu melihat seolah-olah Kota Yogyakarta sudah betul-betul aman, walaupun saat ini kasusnya sudah semakin stabil," katanya.
Sementara itu Camat Umbulharjo, Rumpis Trimintarta mengatakan yang terpenting adalah edukasi untuk masyarakat yang bertujuan untuk memutus mata rantai COVID-19.
"Masih ada masyarakat yang keluar rumah belum menerapkan protokoler COVID-19, belum menggunakan masker, lalu belum cuci tangan dengan sabun, lalu terkait dengan jarak atau sosial distancing yang belum banyak diterapkan masyarakat," katanya.
Ketua RW 13 Malangan, Hakam, mengatakan setiap minggunya pihaknya mengingatkan masyarakat, karena saat ini ada kejenuhan masyarakat untuk menerapkan protokol covid dan semangat sudah menurun.
Selain itu guna mengedukasi masyarakat, para warga RW 13 juga menempelkan berbagai poster di beberapa titik di RW 13. Serta mereka rutin mengingatkan warganya untuk menerapkan protokol pencegahan COVID-19
"Kita ingatkan kembali melalui grup RT bagaimana cara menghadapi covid agar masyarakat tidak takut dan panik, kami juga berikan edukasi kepada masyarakat, dan tiap minggu ditargetkan menyemprot sebanyak 50 kepala keluraga tiap RTnya," pungkasnya. (Han)