RPK Diharapkan Bisa Bantu Pasarkan Hasil Produksi Warga
Keberadaan Rumah Pangan Kita (RPK) di Yogyakarta kembali digalakkan di tengah masa pandemi Covid-19. Selain diharapkan mampu mencukupi kebutuhan pangan RPK juga diharapkan mampu menjaga stabilitas harga pangan.
“Yang penting dari RPK ini adalah bisa menjaga kestabilan harga dan memberikan manfaat kepada warga dengan ketersediaan bahan pokok,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meresmikan RPK di Karangwaru, Kamis (14/5/2020).
Hingga saat ini sebenarnya sudah ada 45 RPK yang tersebar di seluruh kelurahan, namun belakangan yang mulai aktif lagi ada 9 RPK.
“Tentu kita akan terus dorong RPK yang lain untuk aktif, di tengah situasi seperti ini keberadaan RPK sangat dibutuhkan warga,” tandasnya.
Selain Bulog sebagai mitra kerja RPK, Heroe meminta supaya kampung sayur dan kelompok budidaya lele cendol dilibatkan untuk mensuplay barang kebutuhan warga seperti hasil panen sayuran, dan lele.
“Dengan suplay barang dari masyarakat makan juga akan memudahkan kampung sayur dan kelompok budidaya lele cendol untuk menjual hasil panen mereka dengan mudah,” jelas Heroe.
Ia mengajak agar dalam kondisi seperti ini terbiasa untuk membeli barang dari tetangga sendiri. Karena saling meberikan untung kepada tetangga tentu lebih baik, selain itu jika membelli diluar tentu juga akan lebih mahal karena lebih jauh.
Heroe memastikan stok pangan di Kota Yogyakarta masih mencukupi hingga september mendatang. “Namun tentu kita harus tetap berusaha untuk meningkatkan produktivitas sehingga kebutuhan pangan bisa tercukupi secara mandiri,” jelasnya.
Disisi lain, untuk menjaga stabilitas harga pangan Pihaknya akan terus melakukan operasi pasar terutama untuk gula pasir yang harganya masih diatas HET (Harga Eceran Tertinggi).
Dirinya menyampaikan saat ini kondisi harga kebutuhan pokok di pasar Kota Yogyakarta masih tergolong stabil dan belum ada kenaikan harga secara signifikan.
“Stok bahan pangan di Kota Yogyakarta aman, jadi masyarakat jangan sampai membeli dalam jumlah besar untuk menimbunnya," katanya.
Ia mengatakan operasi pasar tidak hanya dilakukan sekali oleh pemerintah Kota Yogyakarta namun beberapa waktu lalu juga dilakukan operasi pasar dengan bahan pokok yang berbeda-beda seperti gula dan beras.
“Operasi pasar kali ini merupakan permintaan dari kelurahan, pihak persatuan pengusaha padi (Perpadi) sendiri juga siap untuk menyediakan berasnya memang kebutuhan pokok kita memang masih tersedia tidak ada bahan pokok yang mengkhawatirkan stoknya,” katanya. (Tam)