Pelayanan Kesehatan di Kota Yogyakarta Tetap Jalan Selama libur lebaran

Libur lebaran, di tengah pandemi corona virus disease (Covid-19), pelayanan puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah di Kota Yogyakarta tetap jalan.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogya, Lana Umwanah mengatakan selama libur Idul Fitri 1441 H Puskesmas tetap akan memberikan pelayanan.

"Pada tanggal 22 hingga 23 Mei 2020 seluruh puskesmas buka, sifatnya piket pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB" jelasnya di Balaikota Rabu (20/5/2020).

Sementara, lanjutnya pada tanggal 24 dan 25 Mei 2020 atau pada saat hari raya idul fitri, puskesmas yang membuka pelayanan adalah puskesmas perawatan persalinan seperti di puskesmas Jetis dan Tegalrejo.

Untuk Rumah Sakit Jogja, Instalasi Gawat Darurat (IGD) tetap buka 24 jam.

"Tanggal 24-25 Mei 2020 bagi pasien yang membutuhkan pelayanan medis masih dilayani di IGD jelasnya.

Untuk pasien rawat inap tetap dilayani seperti biasa, sesuai kebijakan dari pihak RS Jogja, dikarenakan kondisi pandemi covid 19 maka jam kunjung bagi pasien rawat inap ditiadakan.

Sementara di Rumah Sakit Pratama untuk layanan poliklinik rawat jalan pada tanggal 23 hingga 25 Mei 2020 libur dan pelayanan akan kembali dibuka pada tanggal 26 Mei 2020.

Bagi masyarakat yang akan mengakses puskesmas ataupun Rumah Sakit pihaknya sudah menyediakan tempat khusus untuk pasien terinfeksi atau terduga covid 19.

 "Setelah skrining awal pada setiap pengunjung yang mengakses puskesmas ataupun Rumah Sakit, maka akan dipisahkan ruangan antara pasien umum dengan pasien infeksi atau terduga covid 19" jelasnya.

Ia berharap agar masyarakat tetap mematuhi dan melaksanakan protokol covid 19.

"Pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, diam di rumah bila tidak ada keperluan mendesak, menghindari kerumunan, karena pandemi covid 19 belum sepenuhnya bisa dikatakan sudah hilang" tegasnya.

Ia mengatakan setiap petugas medis di Puskesmas ataupun di Rumah Sakit telah dilengkapi dengan alat pelindung diri saat pelayanan.

"Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi penularan covid 19. Sebab ada pasien positif covid 19 namun tidak bergejala" jelasnya.  (Han)