Mandiri Pangan di Masa Pandemi Covid 19
Warga Rw 12 Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, membentuk tim khusus untuk menghadapi pandemi covid 19. Bermacam-macam program telah diterapkan untuk melakukan pencegahan covid 19 di area tersebut.
Program-program tersebut seperti penyemprotan disinfektan, melakukan sosialisasi pencegahan covid 19, pembagian masker, memberikan bantuan sembako, hingga membuat lumbung pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK) Pandeyan, Cahyo Tri Wibowo atau akrab disapa Yoyok menjelaskan, dari berbagai program tersebut dilakukan swadaya masyarakat sekitarnya.
Ia menjelaskan, lumbung pangan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat, karena di masa pandemi seperti ini masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal tersebut disebabkan lantaran banyak toko yang tutup ditambah lagi banyak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya.
Dalam pembuatan lumbung pangan ini masyarakat berswadaya untuk membuat kolam ikan lele dengan menggunakan bak plastik, lalu menanam sayuran seperti kangkung, dan menanam ketela.
"Kita tidak tahu pandemi ini kapan akan berakhir, masyarakat telah kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu kami berswadaya untuk memenuhi kebutuhan pangan," jelasnya, Jumat (22/5/2020).
Pihaknya memberdayakan pemuda dan pemudi sekitar untuk melakukan pendataan mulai dari masyarakat yang tidak mampu lalu juga melakukan pendataan masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Pemuda pemuda mendata secara langsung, tidak hanya untuk pembagian baksos saja tetapi hingga untuk nanti pembagian hasil dari lumbung pangan. Kita kategorikan menjadi tiga yaitu merah, kuning, dan hijau," terangnya.
Lanjutnya untuk kategori merah artinya membutuhkan bantuan sekali, setelah itu kuning, dan hijau adalah kategori aman artinya hijau addalah masyarakat yang mendapatkan bantuan paling terakhir.
"Banyak kan rumahnya bagus tetapi yang bersangkutan baru saja terkena PHK, ada juga yang sebaliknya untuk itu pemuda terjun langsung untuk mendapatkan data riil," katanya.
Sementara itu, Wakil walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berkesempatan meninjau langsung sekaligus melaunching program lumbung pangan di Pandeyan. Wawali berkesempatan untuk menabur benih lele di bak plastik, dan juga berkesempatan menanam ketela di area lumbung pangan.
"Sejak kampung sayur, lorong sayur, dan lele cendol adalah program kita ini bertujuan untuk masyarakat agar memanfaatkan lahan yang ada, sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari kedepan mungkin bisa produktif," ujarnya.
Dirinya berharap saat masa pandemi covid 19 kali ini masyarakat bisa memiliki stok pangan yang bisa dimanfaatkan dari lumbung pangan yang ada.
"Terutama pada covid 19 ini tiga bulan kedepan masyarakat masih bisa memanfatakan stok pangan, mengingat pandemi ini membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan kebutuhan pangan walaupun tidak semua terpenuhi dari lumbung pangan," ucapnya.
Di Kota Yogyakarta sendiri telah terbentuk kampung sayur lebih dari 200 kelompok lele cendol ada 1.700 kolam lele cendol. Menurutnya program ini sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan.
"Setiap kampung memiliki karateristik masing-masing seperrti di Giwangan itu mereka menanam buah-buahan, tergantung dari daerah dan kemampuan masing-masing tidak harus sama," pungkasnya. (Wsp)