Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19, Warga Wirogunan Buka Dapur Umum

Aksi kepedulian warga di tengah Pandemi Covid-19 kembali ditunjukkan warga Kota Yogyakarta, di RW 09 Kelurahan Wirogunan sejumlah warga membuat dapur umum untuk menyedikan makanan bagi para mahasiswa rantau yang indekos.

Ketua RW 09 Kelurahan Wirogunan Yogi Praseto menjelaskan, sejak masa pandemi Covid-19 masuk ke Yogyakarta banyak mahasiswa yang tidak bisa pulang ke daerah asal sehingga mereka membutuhkan bantuan untuk tetap bisa bertahan.

Dapur umum yang dikelola secara mandiri oleh warga ini mampu menghasilkan 100 porsi nasi bungkus setiap harinya. “Kita bagikan kepada anak indekos atau asrama yang tidak bisa pulang kampung, kami bagikan nasi bungkus dengan lauk dan sayur,” jelasnya.

Yogi melanjutkan, di Kelurahan Wirogunan ada sekitar 75 anak indekos yang membutuhkan bantuan, bahkan dari mereka ada yang kesulitan keuangan karena tidak mendapat kiriman dari orang tuanya.

“Nasi bungkus dari dapur umum ini tidak hanya dibagikan di Wirogunan namun juga kami salurkan kepada mahasiswa rantau di Babarsari dan Tuntungan, mereka juga sedang mengalami kesulitan,” kata Yogi.

Aksi solidaritas yang sudah berjalan selama 18 hari tersebut rencananya akan diperpanjang setelah ada keputusan resmi dari Pemerintah DIY tentang perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DIY.

“Sebelumnya kegiatan ini akan kami tutup pada 1 Juni namun karena ada perpanjangan, kami mengikuti diperpanjang juga nanti sampai 30 Juni,” paparnya.

Yogi mengaku ide dapur umum tersebut berasal dari keprihatinan warga Kelurahan Wirogunan yang tersentuh terhadap kondisi para mahasiswa indekos yang terdampak Covid-19.

“Modal awalnya sekitar Rp.2 juta berasal dari warga juga, kemudian ada sejumlah warga yang membantu biaya operasional dan berlanjut hingga sekarang. Selain itu mahasiswa juga diperbolehkan memasak sendiri jika mereka membutuhkan,” kata Yogi.

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, aksi solidaritas warga Kota Yogyakarta di tengah pandemi memang sangat tinggi salah satunya ditunjukkan melalui aksi “Ngluwihi lan mbagehi”.

“Ini adalah gerakan warga untuk membantu. Kita namakan program “ngluwihi lan Mbagehi” yg saat ini sudah dijalankan oleh kelompok Gandeng Gendong di Tahunan RW 9 dan juga di Semaki Umbulharjo, RW 3 Cokrodiningratan Jetis dan Wirogunan,” jelasnya.

Pihaknya menyebut Karena covid 19,  maka pesanan banyak berkurang, dan beralih kepada penyediaan makanan. Kemudian ibu-ibu yang memesan memberikan uang yang lebih banyak atau ngluwihi sehingga bisa memasak lebih banyak yang kemudian dibagikan.

“Pada dasarnya ini adalah bentuk kepedulian ibu-ibu yang memesan masakan untuk berbagi. Dan ibu-ibu yang tergabung dalam Gandeng Gendong memasak untuk kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan,” ucapnya.

Dengan partisipasi dan kepedulian masyarakat seperti inilah, diharapkan semua warga Kota Yogyakarta bisa mengatasi masalah Covid-19 dan permasalahan sosial ekonominya secara bersama-sama, saling membantu, menjaga saling bergandengan untuk membantu tetangga sekitarnya. (Tam/Hes)