Pastikan Program KB Tetap Jalan dengan Layanan Jemput Bola
Di tengah masa pandemi Covid-19 program Keluarga Berencana (KB) di Kota Yogyakarta tetap dilakukan, diantaranya yakni dengan melakukan pelayanan jemput bola kepada para Akseptor atau peserta KB.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani menjelaskan, di masa Pandemi Covid-19 Pihaknya melakukan sebuah inovasi pelayanan jemput bola dengan membagikan alat kontrasepsi langsung ke rumah-rumah.
“Jadi selama masa pandemi Covid-19 ini, alat kontrasepsi kami bagikan langsung kepada para peserta KB di Kota Yogyakarta, kami lakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan” ucapnya, Kamis (28/5/2020).
Alat kontrasepsi yang diberikan kepada para peserta KB yakni berupa pil KB dan Kondom ulang. Dengan pelayanan jemput bola itu harapannya tidak ada peserta putus KB di Kota Yogyakarta.
“Kita data di wilayah yang menggunakan pil dan kondom supaya tidak putus, tetap KB meski di tengah wabah seperti ini,” jelasnya.
Dalam pengawasan, pembinaan pelayanan Pihaknya juga membentuk Daerah Binaan ( Darbin ) di wilayah sesuai keputusan dan Koordinasi bersama PKB, staff dan struktural.
Sebelum masa pandemi Covid-19 para peserta KB harus datang sendiri ke fasilitas kesehatan yang dituju para peserta KB, bisa Puskesmas, Klinik Kesehaan atau Rumah Sakit.
“Sekarang melalui Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) bisa membagikan langsung ke wilayah, sebelumnya dengan mekanisme permhononan ke Puskesmas,” imbuhnya.
Namun layanan tersebut dibatasi untuk para peserta KB lama, sementara peserta KB baru tetap dianjurkan untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan kepada petugas kesehatan.
“Terutama pil karena hormonal harus ketemu konsultasi dengan tenaga kesehatan di Puskemas atau pelayanan kesehatan lain yang dituju, namun untuk yang kondom ulang bisa langsung,” ucapnya.
Bagi peserta KB suntik, implan maupun IUD yang sudah habis masa berlakunya Emma menganjurkan untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
“Sehingga tidak mengantri terlalu lama dan bagi peserta KB yang masih takut untuk mengakses KB di layanan faskes disarankan untuk menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan,” ucapnya.
Disisi lain proses penyuluhan KB juga tetap dilakukan baik secara daring melalui Media Sosial maupun dengan memanfatakan mobil unit penerangan yang diterjunkan langsung ke wilayah.
“Kami sudah keliling 14 kecamatan dengan mobil tersebut untuk mengingatkan kepesertaan KB sekaligus mensosialisasikan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat, juga membagika masker di sejumlah titik,” kata Emma. (Tam)