Pemkot Yogya Petakan Jenis-jenis Softskill

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mulai petakan jenis-jenis softskill atau lifeskill apa saja yang sesuai dengan kehidupan masyarakat di Kota Yogyakarta.

Kepala seksi kurikulum pembinaan SMP, Dinas pendidikan kota Yogyakarta, Hasyim mengatakan pemetaan adalah bentuk respon dari masukan yang diberikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

"Masukan dari Wawali sudah kami pertimbangkan dan kami respon dengan memetakan jenis-jenis softskill apa saja yang bisa diterapkan di Yogyakarta," katanya, Kamis (4/6/2020).

Setelah melakukan pemetaan maka sekolah bebas memilih jenis softskill/lifeskill yang sesuai dengan sekolah masih-masing dan mempertimbangkan kemampuan sekolah itu sendiri.

"Softskill ini kan banyak sekali jenisnya, ada membatik, membuat vidio, mengedit vidio, mengambil foto, edit foto dan lainnya. Setelah selesai kami petakan maka sekolah bisa memilih sesuai dengan kemampuan masing-masing," jelasnya.

Sekolah dibebaskan memilih lantaran kemampuan sekolah berbeda satu dengan lainnya, ada yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencukupi ada pula yang tidak memiliki guru pada bidang tersebut.

"Nanti ketika belajar di rumah masih berlaku, pelajaran terkait softskill tersebut bisa disisipkan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan saat masa pandemi covid 19 ini membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi tidak optimal, karena KBM dilakukan di rumah.

Dibutuhkan upaya untuk mengoptimalkan KBM selama siswa-siswi sekolah dari rumah.

"Misalkan memberikan pelajaran seperti biasa akan tidak optimal, lebih optimal kalau sekolah memberikan softskill seperti membuat vidio, membuat vlog, membatik, edit vidio," ujarnya.

Selain itu Wawali juga mengingatkan saat ini pemkot sedang menggodok aturan terkait dengan new normal atau new protokol yang akan diberlakukan diseluruh aspek termasuk juga pendidikan.

Ia menegaskan ketika para murid masuk jangan sampai lalu melupakan physical distancing danPola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) saat sekolah.

"Mereka sudah libur selama kurang lebih dua bulan, jangan sampai ketika masuk pertama kali malah saling merangkul karena kangen dan melupakan PHBS," ujarnya. (Wsp)