SO 1 MARET HENDAKNYA DIPERINGATI SECARA NASIONAL

 

 

Matahari belum begitu tinggi, namun teriknya mulai dapat dirasakan membakar kulit, namun hal ini tidak menyurutkan para veteran pelaku sejarah Serangan Oemoem yang melakukan upacara peringatan Serangan Oemoem 1Maret di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Yogyakarta. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Komandan Kodim 0734,  Kolonel (Arh) Ananta Wira.

            Upacara yang berlangsung sangat sederhan ini berlangsung Sabtu (28/02), dihadiri dari TNI Polri serta para pelaku sejarah pada Serangan Oemoem (SO) tahun 1949, juga para siswa pelajar dilingkungan taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Seusainya upacara penghormatan kepada arwah para pahlawan dilanjutkan dengan tabur bunga dipusara para pejuang, dimulai dipusara Jendral Soedirman.

            Ketua Panitia Peringatan Serangan Oemum 1 Maret, S Soedjono mengatakan, peringatan tahun ini diperingati secara sederhana namun tidak mengurangi rasa khidmat. “ Tahun ini acara SO diperingati sederhana, namun rangkaian acaranya lebih meriah, seperti pagi hari ini selain tabur bunga, kami melakukan sarasehan yang diikuti para pelajar disekitar Taman makam pahlawan ini, dengan maksud, agar generasi muda tidak Kepaten obor, tentang semangat perjuangan dan sejarah berdirinya Republik ini, sebab kita ketahui bersama bahwa republic ini berdiri atas perjuangan para pendahulu kita, dan ini dimulai dari Jogja tercinta”, kata Soedjono.

            Ditambahkan Soedjono, pihaknya telah melakukan usaha kepada pemerintah Pusat agar peringatan SO 1 Maret ini dapat menjadi Hari Nasional. “ Berdirinya NKRI ini diawali dari Yogyakarta, pada saat itu atas Prakarsa Ngerso Dalem Sri Sultan ingkang jumeneng kaping IX, untuk melancarkan serangan kepada Belanda, hal ini dilakukan, untuk membuka kembali mata Dunia, bahwa Indonesia Masih berdiri tegak, sebab pada saat itu propaganda yang dilakukan pihak musuh, Indonesia telah dikuasai musuh dan dinyatakan tidak ada. Dengan munguasai Jogja selama 6 jam, para pejuang telah membuka mata Dunia bahwa, eksistensi Indonesia masih tetap diakui dunia. Serangan Umum 1 Maret dan Peristiwa Yogya Kembali juga memiliki kiprah sendiri dalam mewujudkan NKRI hingga menjadi seperti saat ini.   Peringatan Serangan Umum 1 Maret dan Yogya Kembali, merupakan tonggak sejarah, untuk itu kami punya keinginan tanggal 1 Maret dapat menjadi hari nasional yang diperingati seluruh republic ini”, katanya semangat.

            Untuk mendukung kegiatan ini selain sarasehan untuk para generasi penerus dalam hal ini para pelajar, jukan akan dilakukan malam tirakatan di Monumen Serangan Oemum 1 Maret dengan kegiatan mocopatan oleh generasi muda dan pelaku sejarah SO, serta rangkaian acara lainya berupa konvoi sepeda kuno yang akan berlangsung minggu mendatang.