Transaksi GoShop Pasar Tradisional Meningkat 33 Persen

Dalam dua bulan terakhir ini nilai transaksi pasar tradisional melalui layanan GoShop mengalami lonjakan yang sangat siginifikan yakni 33 persen selama 16 April hingga 2 Mei 2020.

 “Secara keseluruhan transaksi dari 6 pasar trasional di Kota Yogyakarta menunjukkan peningkatan sebesar 33 persen jika dibandingkan sebelum kerjasama dengan Gojek,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin (15/6/2020).

Heroe menilai masyarakat mulai menggunakan layanan ini di masa Pandemi Covid-19 sekaligus upaya untuk membiasakan transaksi secara daring.  Meskipun transaksinya belum rata, ada pedagang yang sudah tinggi transaksinya namun ada juga yang belum maksimal.

“Tapi ini sudah menjadi kesadaran pedagang pasar bahwa transaksi bisa dilakukan secara daring tanpa harus bertatap muka, sehingga ini hanya perlu membiasakan saja,” ucapnya.

Meski transaksi dilakukan secara online, proses tawar menawar antara pedagang dengan pembeli masih bisa dilakukan karena disediakan fitur untuk melakukan proses tersebut.

“Kami tidak ingin menghilangkan cirri khas pasar tradisional yakni proses tawar menawar antara penjual dengan pembeli harus tetap ada, inilah inovasi yang terus kami kembangkan sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat,” paparnya.

Kedepan proses pembayaran di GoShop juga akan dilakukan inovasi supaya pembeli bisa langsung membayar kepada penjual. Saat ini sistemnya masih seperti Go Food yang membayar masih drivernya namun kedepan akan dirubah, sehingga driver hanya mengantar baranga belanjaan saja.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Kota Yogyakarta Yunianto menjelaskan, melaui GoShop Pihaknya bisa memantau pasar mana saja yang mengalami transaksi tinggi, hari dan jam berapa biasnya transaksi dilakukan.

“Jadi setiap pasar ini bisa menjangkau sejauh 3 Kilometer, tentu setiap pasar memiliki karkater yang berbeda-beda. Dari transaksi yang dilakukan bisa dilihat wilayah mana saja dan jam berapa saja,” ucapnya.

Selain itu, ada 5 komoditas tertinggi diantaranya yakni bunga tabor, daun sirih dan ikan pindang. “Komiditas inilah yang menarik dari Pasar Tradisional karena tidak bisa ditemukan di pasar modern,” imbuhnya. (Tam)