Kampung Ponggalan jadi Pilot Project Kampung Tangguh Nusantara

Kampung Ponggalan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta, menjadi pilot project sebagai Kampung Tangguh Nusantara yang diharapkan mampu meminimalisasi dan menangkal penyebaran covid -19.

“Kampung Tangguh Nusantara ini merupakan itikad bersama untuk mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan sekitar,” kata Kapolresta Yogyakarta, Kombespol Sudjarwoko di lokasi, Rabu (24/6/2020).

Ia menjelaskan kampung Ponggalan dijadikan pilot project karena di kampung Ponggalan ini memenuhi kriteria sebagai kampung tangguh nusantara.

"Ada beberapa kriteria kampung ini menjadi Kampung Tangguh Nusantara yakni, tangguh kesehatan, tangguh ekonomi sosial, tangguh pendidikan, tangguh keamanan serta tangguh infomasi dan bencana" jelasnya.

Untuk tangguh kesehatan, di kampung Ponggalan ini warganya sudah melakukan pencegahan covid-19 dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan mandiri serta melakukan program keranisasi yakni menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun di setiap rumah yang di letakkan di halaman mereka.

"Kampung Ponggalan juga menyediakan tempat isolasi mandiri untuk para pendatang" jelasnya.

Untuk tangguh ekonomi dan sosial, kampung Ponggalan telah mengembangkan budidaya buah kelengkeng, budidaya tanaman sayur, anggrek, tanaman obat keluarga (toga) seperti empon empon serta budidaya ikan nila.

"Untuk tangguh pendidikan, kampung ponggalan menyediakan Paud, serta menyediakan ruang perpustakaan yang koleksi bukunya mulai dari Paud hingga SMA" jelasnya.

Tangguh keamanan, warga kompak melakukan kamling yang ideal, pemasangan CCTV di 11 titik dengan jumlah CCTV 25 buah.

Tangguh informasi dan bencana, kampung ini memiliki Posko kampung tangguh nusantara, serta memilikk panel data yang lengkap.

Kekompakan warga Ponggalan ini mendapat apresiasi Staf Ahli Walikota Bidang Kesejahteraan Rakyat, Wirawan Haryo Yudo, dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan new normal.

“Kekompakan ini perlu dicontoh oleh daerah lain, karena warga telah sadar akan pentingnya kemajuan kampungnya,” bebernya.

Ia berharap masyarakat Kota Yogyakarta benar-benar menjaga kampungnya secara rutin dengan melakukan pantauan, saling jaga, menerapkan protokol kesehatan, dan mendata warga yang keluar masuk di wilayahnya.

“Mari bersama-sama mencegah covid-19 dengan saling peduli dan memiliki semangat segoro amarto, tidak lupa mengedepankan protokol kesehatan untuk menuju new normal, serta meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi. ” ajaknya.

Ia menambahkan, peran aktif masyarakat sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran covid-19, karena tanpa hal tersebut upaya maksimal pemerintah akan sia-sia.

“New normal bukan berarti covid-19 sudah hilang, melainkan masyarakat dituntut untuk lebih waspada serta meningkatkan pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam new normal, masyarakat boleh beraktivitas seperti biasa, namun kewaspadaan untuk pencegahan covid-19 tetap menjadi prioritas. Kalau pun masyarakat terus berdiam diri di rumah, perekonomian rentan terpuruk. (Han)