Wawali Minta Stop Peredaran Narkoba di Kota Yogya
Hadiri Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyampaikan sudah saatnya untuk menyetop peredaran narkoba dimanapun berada.
Menurutnya, seseorang yang terus menerus menggunakan narkoba tidak akan berakhir dengan baik atau bahagia justru yang menggunakan narkoba terus menerus akan berakhir dengan tragis.
"Tidak pernah ada orang yang terkena narkoba dan terus mengkonsumsi narkoba akan berakhir bahagia tetapi sebaliknya orang yang terus menerus menkonsumsi akan berakhir dengan memilukan dan menyedihkan," katanya, Jumat (26/6/2020).
Ia mengimbau kepada masyarakat Kota Yogyakarta untuk terus memerangi peredaran narkoba dimanapun. "Saatnya hentikan peredaran narkoba di lingkungan kita dan dimanapun kita berada," imbuhnya.
Dalam peringatan HANI yang dilakukan secara dalam jaringan (Daring), juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin, dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan agar masyaraakt tetap waspada terhadap peredaran narkoba di wilayah masing-masing.
"Data mencatat 56 persen usia 15 sampai 65 tahun pernah menkonsumsi narkoba. Angka penyalahgunaan narkoba di indonesia pada tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 3,9 juta jiwa penyalahgunaan narkotika," ungkapnya.
Sedangkan penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar pelajar Indonesia mencapai angka 2,9 juta jiwa. Masyarakat rentan terpapar narkotika berada pada usia 14 hingga 35 tahun.
"Generasi millenial ini harus mendapatkan perhatian khusus. Saat ini kita diahadapkan dengan musuh bersama covid 19 dan narkotika keduanya ancaman serius dan berdampak multi dimensi," imbuhnya.
Dalam peringatan HANI tersebut Badan Narkotika Nasional (BNN) juga melaunching laman baru yaitu aduannarkoba.bnn.go.id dalam laman tersebut masyarakat dapat melapokan jika ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyalahgunakan narkoba. (Wsp)