Selama Pandemi Covid-19, Kelompok Tani di Kota Yogya Bertambah
Masa pandemi covid 19 menumbuhkan banyak kelompok tani di Kota Yogyakarta, pada tahun 2017 kelompok tani hanya berkisar kurang lebih 30 kelompok tetapi saat masa pandemi kelompok tani bertambah hingga lebih dari 200 kelompok tani.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat melakukan peninjauan di kelompok tani Manunggal Arana Boga yang terletak di RW 04, Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan, Sabtu (27/6/2020).
Ia menjabarkan, selain itu untuk kolam lele meningkat menjadi 1.700 yang tersebar di Kota Yogyakarta, menurutnya angka tersebut masih bisa terus berkembang.
"Awalnya mungkin warga merintis kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang belum terpenuhi, kemudian berkembang sekarang kita bisa jualan tanaman sayur dan bisa menggeser bunga," ujarnya.
Dengan dijualnya tanaman sayuran tersebut masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari tanaman yang dijual. Kedepan Heroe berharap masyarakat bisa mengembangkan tanaman sayur ini ditanam di halaman-halaman.
"Saya menggagas juga bagaimana nanti saat seminar di hotel-hotel untuk landscapenya bukan bunga-bunga lagi tetapi dari sayuran-sayuran, yang menjadi tambahan penghasilan," ungkapnya.
Dengan adanya aktivitas berkebun antara satu warga dengan lainnya dapat menjalin keakraban antar masyarakat, "Ini masyarakat yang menceritakannya, bahwa dengan sering bertemu, sering berbagi tugas dan sering melakukan diskusi kemudian banyak muncul pikiran untuk memajukan kampung masing-masing," ujarnya.
Dimulai dari kampung sayur ini warga lalu banyak berinisiatif untuk saling membantu di mana daerah yang mengalami kekurangan dengan cara membagikan hasil sayuran. Selain itu juga muncul gerakan-gerakan seperti Ngeluwihi dan Mbagihi di masyarakat Kota Yogyakarta.
"Ada juga dengan gerakan nyantelke sayuran, macam-macam istilah yang diberikan oleh masyarakat, saat masa covid 19 kita selalu bisa eksis," imbuhnya.
Sementara itu Ihwan Sutoni Sekretaris RT 22 sekaligus juru bicara RW 04, mengatakan Kelompok tani Manunggal Arana Boga berdiri semanjak covid 19 menyebar di Indonesia dan mulai diberlakukan Work From Home (WFH).
Menurutnya, dari banyaknya warga yang harus menjalani bekerja di rumah menjadikan warga bingung akan berkegiatan apa di rumahnya.
"Banyak warga yang memiliki waktu luang lebih saat di rumah, lalu warga berinisiatif untuk menghijaukan area RW 04 dengan membuat kebun sayuran dimulai dari satu dua warga menanam dengan polibag," katanya.
Dari mulut kemulut kegiatan warga yang hanya satu dua orang mulai tersebar ke warga lainnya, dan akhirnya banyak warga yang mengikuti menanam sayuran di area rumah masing-masing.
"Akhirnya kegiatan ini dinaikkan ke forum RW dan diberi nama dengan Manunggal Arana Boga. Bentuk yang ada di sini adalah lorong-lorong sayur, dengan dana dari swadaya masyarakat," imbuhnya.
Pihaknya berharap kedepan mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Yogyakarta berupa bibit tanaman, dan kebutuhan penunjang lainnya. (Wsp)