Walikota Yogyakarta Raih Penghargaan dari BKKBN
Atas dedikasinya dalam memberikan pelayanan Keluarga Berancana pada kegiatan pelayanan KB serentak sejuta akseptor, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di ganjar penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo mengatakan penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi dan partisipasi Walikota Yogyakarta dalam membangun dan menyukseskan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Walikota Yogyakarta sangat peduli dan berperan dalam penyelenggaraan Program (KKBPK) di Kota Yogya” jelasnya melalui aplikasi zoom saat puncak peringatakan Hari keluarga Nasional (Harganas) di RS Happy Land, Senin (29/6/2020).
Mewakili Walikota Yogyakarta, Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan kerja sama seluruh elemen masyarakat baik dari tingkat RT/RW serta kader-kader PKK.
"Ini menjadi tantangan terbesar bagi pengendalian penduduk di Kota Yogya. Kita harus selalu optimistis pengendalian penduduk dapat dilaksanakan, namun itu semua bisa dicapai jika ada kesadaran dari masyarakat dan kontrol dari pemerintah." jelasnya.
Program ini lanjutnya, bukan hanya sekadar KB, tetapi bagaimana mengedukasi masyarakat bagaimana membangun keluarga yang sehat dan sejahtera
”Terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh pemerintah pusat dan program ini akan terus kami lakukan, sehingga program BKKBN dapat dilaksanakan dengan baik di Kota Yogya.” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogya, Emma Rahmi Ariani mengatakan jika pada peringatan Harganas kali ini, Pemkot Yogya mengadakan pelayanan KB serentak diseluruh fasilitas kesehatan KB dengan menargetkan 303 akseptor.
Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Yogya juga menggandeng dan melibatkan anggota Kodim 0734 dan TP PKK Kota Yogyakarta yang berkolaborasi dengan petugas KB dalam penggerakan calon akseptor KB dimasing-masing Kecamatan.
“Selain mitra penggerak, Pemkot Yogya juga bermitra dengan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kota Yogyakarta dan fasilitas kesehatan swasta dalam pelayanan KB” jelasnya.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat terutama setelah adanya pandemi covid 19 ini, pihaknya berencana membuka layanan konsultasi KB secara online bagi masyarakat.
“Masyarakat dapat memperoleh informasi atau melakukan konsultasi pelayanan KB melalui JSS atau menghubungi langsung hotline nomor kontak penanggungjawab pelayanan KB masing-masing wilayah. Nomor kontak pennaggungjawab ini bisa diperoleh di JSS Kota Yogyakarta” katanya.
Tak sampai disitu, dari sisi keamanan dan kenyaman pelayanan KB bagi masyarakat pun terus ditingkatkan. “Kami melaksanakan system delivery order bagi pasangan usia subur yang menggunakan pil dan kondom” katanya.
Pasangan usia subur, lanjutnya, dapat menginginkan kontrasepsi pil dan kondom ulang dapat menghubungi kader KB RT/RW atau Petugas KB diwilayah masing-masing dan kontrasepsi pil dan kondom yang diinginkan akan diantarkan ke rumah pasangan usia subur.
“Sedangkan untuk pasangan usia subur yang menggunakan IUD, Implan, MOP, MOW dan suntik dapat dilayani di fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta dengan menerapkan protocol keamanan covid 19 dimana skrening awal calon akseptor akan melibatkan Petugas KB di masing-masing kecamatan” bebernya.
Menurutnya peningkatan kualitas layanan ini, menjadi penting untuk mempertahankan pengendalian penduduk di Kota Yogyakarta dalam masa pandemic covid-19.
Data dari Dinas Dalduk Kb Kota Yogya, pada tahun 2019 terdapat 1.370 keamilan di Kota Yogya dengan jumlah pasangan usia subur 38.951, jumlah peserta KB modern 27.237, dan jumlah peserta KB tradisional 3.110.
Jika dibandingkan dengan data bulan Mei tahun 2020, maka jumlah kehamilan ada 1.185 dengan jumlah pasangan usia subur 35.341, jumlah peserta KB modern 24.442 dan jumlah peserta KB tradisional 2.725.
“Keberhasilan Kota Yogyakarta dalam pengendalian penduduk merupakan cerminan keberhasilan program Bangga Kencana melalui kerjasama lintas OPD dan dukungan mitra kerja.” Ungkapnya. (Han)