New Normal Butuh Kedisiplinan Masyarakat
Kedisiplinan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi new normal, hal tersebut disampaikan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam Webinar series UCLG Korea-Indonesia, Rabu (1/7/2020).
”Kota Yogyakarta memiliki pengalaman menghadapi bencana gempa bumi dan erupsi gunung merapi, sehingga dalam era kebangkitan masyarakat menjadi kuncinya,” ucapnya.
Kesiapan Kota Yogyakarta menghadapi new normal meliputi empat hal diantaranya yakni aktifitas normal berdamai dengan pandemi Covid-19, tetap memberlakukan protokol kesehatan.
“Dan berprinsip perubahan atau penyesuaian pola hidup, serta masyarakat produktif dan tetap aman,” imbuhnya.
Pihaknya juga menjelaskan lima langkah Kota Yogyakarta menuju new normal yakni penuntasan kasus, menyusun protokol baru, uji coba dan simulasi, penerapan terbatas dan bertahap serta jogja untuk jogja jogja untuk semua.
“Dalam penuntasan kasus Pemerintah Kota Yogyakarta terus melakukan upaya seperti rapid test yang dilakukan di sejumlah tempat, pasar tradisional, mal hingga café beberapa waktu yang lalu,” jelasnya.
Sementara itu dalam membuat protokol baru dengan antisipasi social distancing dilonggarkan dengan memperketat physical distancing serta disiplin menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
“Selanjutnya adalah kita uji coba protokol baru tersebut secara bertahap dan terbatas, seperti protokol baru bagi pengunjung Malioboro dengan penerapan QR Code,” jelasnya.
Tahapan selanjutnya adalah menerapkan “jogja untuk jogja” artinya adalah menguji protokol-protokol baru sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berdasarkan prinsip saling menghidupi antar sesama warga Kota Yogyakarta.
“Jogja untuk jogja inilah yang nantinya bisa mengantarkan pada gerakan “jogja untuk semua” ketika masyarakat sudah mampu menjalankan semua protokol baru yang ada,” tandasnya.
Disisi lain upaya lain juga dilakukan untuk memulihkan perekonomian diantaranya yakni melakukan relaksasi pajak, kerjasama pasar tradisional dengan operator layanan transportasi online.
“Juga flayer terpadu layanan Nglarisi program Gandeng Gendong serta menerapkan metode pembayaran non tunai,” jelasnya. (Tam)