Destinasi Wisata Wajib Miliki Satgas Covid-19
Setiap destinasi wisata di Kota Yogyakarta yang akan buka diwajibkan memiliki satgas covid 19. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan, pihaknya mewajibkan setiap destinasi wisata memberlakukan protokol kesehatan dengan maksimal, tidak hanya dalam batasan minimal.
"Kita minta maksimal untuk protokol kesehatan tidak hanya cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, karena kalau hanya tiga tidak cukup untuk di tempat-tempat umum. Harus ada tambahan seperti pembatasan pengunjung, jalur satu arah, petugas pakai kaos tangan," katanya, Selasa (8/7/2020).
Ia menambahkan, selain itu pengunjung juga tidak diperbolehkan untuk menyentuh bangunan taman sari.
Heroe menambahkan kampung wisata Taman Sari merupakan inspirasi dari upaya menyongsong pelaksanaan new normal, dengan keterlibatan masyarakat yang peduli dan mengerti.
"Dengan adanya satgas covid ini memberikan rasa aman kepada para pengunjung, dengan memberikan rasa aman maka pengunjung akan percaya dan datang ke destinasi-destinasi wisata," katanya.
Dalam kesempatan ini Heroe sekaligus melaunching QR Code yang diletakkan pada pintu masuk.
"QR Code ini untuk mempermudah dalam melakukan tracing, jika suatu saat terjadi kasus penularan di kawasan taman sari, ditambah lagi qr code adalah cara terpraktis pengunjung tidak perlu mendownload aplikasi. Pengunjung tinggal melakukan pemindaian," ucapnya.
Sementara itu Ketua RW 08, sekaligus ketua kampung Taman Sari, Ibnu Titianto mengtatakan sebelum dilakukan pembukaan pihaknya telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan di Taman Sari.
"Dari depan sudah harus cuci tangan, lalu mengenakan masker, dan juga dicek suhu tubuhnya. Saat berada di kawasan Taman Sari pengunjung tidak diperbolehkan untuk menyentuh bangunan," katanya.
Lanjut Ibnu, untuk menghindari kerumunan maka pintu masuk dipusatkan di pintu utama, lalu diberlakukan satu arah, dan pembatasan pengunjung.
"Dengan qr code ini kita bisa memantau maksimal 500 orang yang masuk kedalam lokasi taman sari. Setelah ada rombongan yang keluar baru rombongan. berikutnya diperbolehkan masuk," katanya. (Wsp)