Wakil Walikota Jabarkan Strategi Penganggaran Covid-19 Kota Yogya

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi beberkan berbagai kebijakan Pemkot Yogyakarta dalam mengatasi pandemi covid 19 dalam acara Seminar Daring Strategi Penganggaran Covid 19 Series 1.

Dirinya menjelaskan awal pandemi covid 19 melanda banyak kegiatan yang telah direncanakan harus dibatalkan untuk dilakukan refocusing dalam penggunaan APBD Kota Yogyakarta.

"Sebelum ada kebijakan dari pemerintah pusat, kita lakukan kebijakan tanggap darurat bencana lalu kita rumuskan 5 kebijakan untuk penanganan covid 19. Pertama yaitu menyangkut bidang kesehatan dalam penanganan kasus, lalu kedua kita bangun kembali ikatan sosial di masyarakat, ketiga adalah bantuan sosial," paparnya, Selasa (14/7/2020).

Lanjut Heroe untuk langkah keempat yaitu dalam bidang kebangkitan ekonomi, yang terakhir adalah pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) secara selektif.

"Ketika pemerintah pusat membuat kebijakan terkait dengan refocusing kita ajak masyarakat menjadikan apa yang akan dilakukan kita peras kembali. APBD awal kita hampir Rp 2 triliun pada awalnya akan ada pengurangan Rp 200 milyar pada akhirnya ada defisit sekitar 326 milyar atau sekitar 17an persen," ungkapnya.

Oleh karena itu ucap Heroe, dibutuhkan refocusing anggaran lalu pihaknya menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah dalam bidang kesehatan, lalu membuatt jaring pengaman sosial, ketiga pemulihan ekonomi.

"Nilai yang kita alokasikan ketiga prinsip dasar ini adalah Rp 174 milyar terurai dalam penanganan kesehatan hampir Rp 50 milyar, pemulihan ekonomi mencapai Rp 95 milyar, lalu bantuan sosial kita dorong Rp 27 milyar lebih, ini yang sebenarnya untuk patokan menyelesaikan masalah," katanya.

Ia mengatakan selama pandemi banyak gerakan-gerakan yang dilakukan spontan oleh masyarakat kota Yogyakarta seperti gerakan cantelan yaitu memberikan bantuan berupa sayuran kepada yang membutuhkan dengan cara dicantel (gantung) di rumah warga atau lokasi lain.

"Jadi warga yang membutuhkan tinggal mengambil sayuran yang digantung tersebut rata-rata dalam satu kantong plastik bernila Rp 15 ribu," imbuhnya.

Selain gerakan pembagian sayur yang dilakukan oleh masyarakat kota Yogyakarta pihak korporasI juga banyak yang memebrikan bantuan kepada masyarakat Kota Yogyakarta yang terdampak. (Wsp)