Rumah Ekonomi Kreatif Pasar Prawirotaman Direncanakan Launching Desember
Rumah ekonomi kreatif yang tengah disiapkan di lantai empat Pasar Prawirotaman rencananya dilaunching pada Desember tahun ini, mengingat serah terima pekerjaan dilakukan pada Agustus 2020.
“Rumah Ekonomi kreatif rencananya dilaunching tahun ini, semoga bisa lebih cepat karena Agustus nanti pekerjaan sudah diserah terimakan,” ucap Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian, Septi Sri Rejeki saat meninjau pembangunan Pasar Prawirotaman, Jumat (17/7/2020).
Untuk itu, Pihaknya tengah mematangkan persiapan, salah satunya dengan melakukan pendataan profil pelaku ekonomi kreatif yang nantinya terlibat dalam rumah ekonomi kreatif.
“Proses pembangunan sudah masuk 85 persen, selain pendataan juga sudah ada salah satu perusahaan yang bersedia menyediakan digitalisasi Pasar Prawirotaman, khusus rumah kreatif kita siapkan untuk standart internasional,” jelasnya.
Dikatakan, Rumah Ekonomi Kreatif nantinya akan menjadi ekosistem yang terdiri dari 16 sub sektor yakni, aplikasi, pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fashion, desain interior, desain komunikasi visual, seni pertunjukan, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, televisi dan radio.
“Untuk saat ini memang baru ada 11 sub sektor yang sudah disiapkan, sementara untuk lima lainnya masih dalam proses pengkajian. Yang 11 itu memang sudah prioritas untuk masyarakat internasional,” paparnya.
Selain berada di tengah lingkungan wisatawan mancanegara, Rumah Ekonomi Kreatif Pasar Prawirotaman dinilai berbeda dengan yang ada di daerah lain.
“Ini nanti akan berbeda dengan daerah lain karena dari 16 sub sektor bergabung menjadi satu diperkuat dengan Gandeng Gendong dan akan ada pembinaan, pendampingan, pembiayaan dan akses perizinan mudah sehingga tidak perlu lagi mencari lokasi pameran yang berganti-ganti tempat karena sudah tersentral disini,” kata Septi.
Disisi lain Septi menyebut, pembangunan Rumah Ekonomi Kreatif sejalan dengan RPJMD Kota Yogyakarta yakni harus mempunyai ruang bagi pelaku ekonomi kreatif karena di Yogyakarta belum memiliki tempat yang menyatukan 16 sub sektor ekonomi kreatif.
“Lokasinya memang di Prawirotaman karena disini adalah hunian wisatawan mancanegara negara atau kampung internasional sehingga sudah tepat jika ada pasar tradisional semi modern dengan rumah ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Kampung Prawirotaman Sapto Septiatmoko mengaku menyambut baik Rumah Ekonomi Kreatif karena diharapkan bisa mengangkat potensi warga sekitar sekaligus meningkatkan kesejahterannya.
“Warga disini sudah terbiasa menjual hasil produknya kepada turis mancanegara, hanya saja sebelumnya space mereka di rumah dengan ini nantinya semoga dengan tempat yang representatif ini nantinya bisa lebih berkembang,” jelasnya.
Di Prawirotaman banyak pelaku industri kreatif, mereka diharapkan bisa mencerna dengan mudah apa ekonomi kreatif tersebut meski terbilang masih baru bagi sejumlah kalangan. (Tam)