Siram Tanaman Cukup Melalui Smartphone

Sukses dengan Taman Wisata Code, Kelurahan Cokrodiningratan kembali mengeluarkan inovasi bernama Robin alias Robot Irigasi Nyuburke yang bisa diaplikasikan melalui smartphone.

Alat penyiram tanaman otomatis berbasis Internet of Things tersebut dirancang untuk menyiram tanaman yang berada di Taman Wisata Code dengan memanfaatkan sumber air di sekitar kawasan itu. 

Selain canggih karena bisa dioperasikan melalui smartphone, Inovasi hasil gandeng-gendong Universitas Janabadra itu juga ramah lingkungan karena sumber energi berasal dari solar cell yang mengubah energi panas matahari menjadi listrik.

“Ini adalah upaya kita semua memanfaatkan teknologi untuk semua hal, kalau ini berhasil tidak menutup kemungkinan semua taman di Kota Yogyakarta akan disiram secara otomatis,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat launching Robin di Taman Wisata Code Jetisharjo, Minggu (19/7/2020).

Menurutnya yang paling penting adalah ada saluran air dan jaringan wifi, karena alat tersebut membutuhkan instalasi khusus. “Semoga ini bisa dikembangkan untuk menyiram taman-taman dan tanaman di pinggir jalan,” ucapnya.

Dengan menggunakan tenaga solar cell, wifi gratis dan memanfaatkan sumber air yang berada di sekitarnya, inovasi tersebut dinilainya sangat murah dan praktis.

“Ini juga bagian dari smart city, yakni bagaimana menata taman-taman di Kota Yogyakarta dengan memanfaatkan teknologi,” imbuhnya.

Ketua Tim Robin sekaligus Dosen Universitas Janabadra, Eri Haryanto menuturkan, alat tersebut bisa bekerja dengan dua mode utama, yaitu mode terjadwal berdasarkan jam penyiraman dan mode otomatis berdasarkan pembacaan sensor kelembapan tanah.

Dengan mode otomatis itu, sambungnya, ketika tanahnya kering otomatis melakukan penyiraman dan jika sudah mencapai kelembaban tertentu maka akan berhenti menyiram.

Dikatakan, Robin juga dilengkapi mode pengendalian dari jarak jauh berbasis jaringan internet. Dengan portal khusus yang dibangun sistem dapat dikendalikan dan dipantau oleh stackholder yang memilki hak akses, kapanpun  dan dari manapun walau jarak yang jauh.

“Dalam kurun waktu tertentu data-data seperti jam penyiraman, status sensor kelembaban tanah, status sensor ultrasonik akan dikirimkan ke server sehingga bisa melakukan pengendalian  penyiraman  kapanpun bisa dilakukan dari jarak jauh,” jelasnya.

Sistem tersebut juga dilengkapi dengan kamera pemantau lokasi taman, kamera berbasis IP sehingga bisa diakses via web browser.

Sementara itu Lurah Cokrodiningratan Narotama mengatakan, dengan proses yang serba otomatis penyiraman tidak lagi dilakukan secara manual sehingga mengurangi potensi penyebaran Covid-19. Kontak fisik pun bisa berkurang signifikan dengan cara ini.

“Penyiraman manual biasanya dilakukan sejumlah warga dengan menggunakan alat atau semacam selang yang digunakan secara bergantian karena ada pembagian tugas diantara mereka. Kondisi itu tentu menambah risiko penularan,” paparnya.

Pihaknya juga berharap Robin bisa menghidupkan kembali wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga pada saat new normal nanti kemungkinan penyebaran Covid-19 tetap bisa dikendalikan. (Tam)