Pasar Berkah Cokrodiningratan Gerakkan Ekonomi Warga 

Berbeda dengan pasar pada umumnya, pasar berkah canthel yang berada di Kelurahan Cokrodiningratan tidak hanya mengutamakan untung namun juga sebagai media berbagi sesama warga di sana. 

Pasar yang digelar sepekan sekali setiap sabtu tersebut juga menyediakan cantelan seperti yang dilakukan kebanyakan warga Yogyakarta saat masa Pandemi ini. Namun yang berbeda adalah, tidak hanya berbagi dan menerima namun juga dikonsep untuk menghidupkan ekonomi warga. 

"Bukan hanya memberi dan menerima tapi juga menghidupkan ekonomi warga dengan pasar berkah ini," ucap Ketua Pasar Berkah Cantelan Cokrodiningratan Sri Sulatsri, Minggu (19/7/2020).

Dirinya menyebut pasar itu menjadi berkah karena pedagang menjual dengan harga paling standart bawah dan pembeli membayar sesuai harga atau boleh lebih se-ikhlasnya itulah yang menjadi berkah bagi yang lain. 

"Prinsip kami adalah bati sitik berkahi liyane (untung sedikit namun menjadi berkah bagi yang lain)," imbuhnya. 

Hal itu diapresiasi Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat melaunching pasar yang biasanya digelar di Balai Serba Guna Cokrodiningratan tersebut. 

" Ini menunjukkan bahwa gerakan ngluwihi lan mbagehi dalam bentuk nyantelke dilakukan oleh seluruh masyarakat kota Yogyakarta dari kampung ke kampung, mereka memiliki model yang beragam namun intinya berbagi," kata Heroe. 

Heroe yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta menyebut gerakan sosial masyarakat tersebut bukan gerakan isidental tapi menjadi gerakan seluruh masyarakat Yogyakarta di masa Covid-19 ini untuk memberikan ketersediaan pangan. 

"Cantelan ini boleh diambil yang punya karena ada yang berbayar juga. Biasanya yang punya uang membayar secara berlebih untuk keberlanjutan. Tapi yang tidak punya bisa ambil secara gratis karena ini adalah bentuk gotong royong dalam menghadapi Covid-19," jelasnya. 

Dikatakan, Juli Agustus merupakan waktu untuk mulai menata kebangkitan agar masyarakat kemudian mengembalikan aktivitas ekonomi dengan tetap menjaga kesehatan. 

Dalam kesempatan yang sama Lurah Cokrodiningratan Narotama menjelaskan Cantelan pada prinsipnya merupakan cara warga mengaktualisasikan program Gandeng-Gendong yang sudah digencarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam beberapa tahun ini. Dan terbukti, pada saat pandemi Gandeng Gendong menjadi modal sosial yang sangat berharga.

"Cantelan sudah disiapkan sejak pagi hingga menjelang siang, dengan begitu harapannya bisa mencukupi kebutuhan warga terlebih dalam situasi sulit seperti sekarang, bisa menekan pengeluaran karena belanja harian sudah tertopang dengan aksi tersebut," jelasnya. 

Melalui aksi “cantelan” warga berusaha sebaik mungkin memberikan bantuan kepada warga kurang mampu namun sekaligus menggerakkan roda ekonomi warga lainnya. (Tam)