Dinas Dalduk KB Kota Yogya Berikan Fasilitas Rumah Data Kependudukan Rejowinangun

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN DIY, melaksanakan pengembangan Rumah Data Kependudukan sekaligus menyerahkan sarana prasarana Rumah Data Kependudukan di Kampung KB RW 08 Rejowinangun Kotagede, Selasa (21/7). Diharapkan dengan adanya Rumah Data Kependudukan akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data dan informasi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, Rumah Data merupakan rumah yang difungsikan sebagai pusat data sekaligus menangani permasalahan kependudukan, dimana sistem pemanfaatannya menggunakan data kependudukan.

“ Dengan adanya Rumah Data ini dapat mengatasi permasalahan yang ada. Diharapkan Rumah Data dapat bertransformasi, minimal memenuhi empat pencapaian yaitu pencapaian Dasar, Berkembang, Mandiri, Paripurna. Untuk warga Rejowinangun ini bisa dibilang hampir mencapai paripurna,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu pihaknya juga memberikan sarana prasarana berupa Komputer, Printer, Modem, Papan Nama, Display Data, Rak Buku, Leaflet, BKB Kit serta BKL Kit. Dengan adanya fasilitas yang diberikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta  untuk rumah data Rejowinangun ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk mencatat semua data kependudukan yang bersumber dari masyarakat.

“ Harapan kita, dari banyaknya Kampung KB yang ada di Kota Yogya, RW 08 Kampung Rejowinangun ini dapat menjadi contoh kampung KB lainnya. Semoga dengan fasilitas yang kami berikan dapat menjadikan semangat serta dukungan untuk Rumah Data Rejowinangun, agar semakin berkembang. Semoga kedepannya, banyak inovasi yang bisa di laksanakan walaupun sampai saat ini masih dalam pandemic covid-19,” jelas Emma.

Ketua Rumah Data RW 08 Kampung Rejowinangun, Suparti mengatakan, sejak dibentuknya tahun 2018, Rumah Data bukan hanya sekadar mencatat semua data dari masyarakat, namun rumah data bisa sebagai ajang memperkenalkan Kampung KB dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi kependudukan.

“ Rumah Data ini dikerjakan oleh swadaya masyarakat kampung Rejowinangun, kita mengajak tokoh masyarakat, remaja dan anak-anak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Rumah Data. Setiap tiga bulan sekali diadakan pertemuan untuk mengupdate data. Seperti Data Kelahiran, Golongan Darah, menggunakan KB apa, tentang Agama, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengangguran, semuanya sudah tersusun rapi, kalaupun kurang data kita berkoordinasi dengan Kelurahan,” jelasnya.

Suparti menambahkan, dengan adanya Rumah Data ini dapat membantu warganya untuk berbagi informasi mengenai kependudukan, dan menjadikan rumah data sebagai sarana yang dapat bermanfaat bagi warga Rejowinangun khususnya di RW 08.

“ Harapannya, walaupun tidak ada sarana yang diberikan, kita tetap jalan, dan sekarang diberikan sarana kita sangat berterimakasih dan bersemangat memberikan pelayanan yang baik. Mudah-mudahan rumah data ini lebih eksis dan lebih baik lagi dari pada yang kemarin,” tambahnya.