Warga Gemblakan Bawah Kembangkan Lorong Sayur

Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggencarkan program lorong sayur dan lele cendol sebagai salah satu upaya yang bisa dilakukan masyarakat perkotaan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga di tengah terbatasnya lahan pertanian.

Seperti yang dilakukan warga kampung Gemblakan bawah kelurahan Suryatmajan, beberapa waktu lalu warga kampung tersebut menyelenggarakan serangkaian kegiatan berupa pelatihan dan budi daya lorong sayur selama 6 hari berturut turut yang berlokasi di 6 Kampung tersebut.

Kegiatan tersebut atas kerjasama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Suryatmajan dengan Kelurahan Suryatmajan.

Lurah Suryatmajan, Dodo Limono mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut tetap bisa dilaksanakan ditengah tengah pandemi Covid 19 dengan menggunakan dana kelurahan.

"Karena dana Kelurahan ini yang masih tersisa masih bisa digunakan baik untuk kegiatan pelatihan non fisik dan kegiatan fisik. Kecuali dana APBD Kota yang semuanya dialokasikan 100 persen guna penanganan covid 19 ini," bebernya di lokasi Senin (28/7/2020).

Ia menjelaskan selain pelatihan tersebut nantinya warga atau kelompok kampung juga akan mendapatkan bantuan peralatan menanam tanaman juga benih serta media tanam hidroponik ini yang diberikan pada perwakilan 6 kampungnya.

Hal tersebut mendapat apresiasi yang tinggi dari Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pada kesempatan tersebut ia mengatakan pengembangan sektor pertanian di Kota Yogyakarta tidak bisa dilakukan secara leluasa karena keterbatasan lahan, sehingga perlu disiasati dengan penerapan program khusus seperti lorong sayur dan lele cendol.

“Misalnya untuk pertanian, bisa dikembangkan dengan metode taman sayur. Jika biasanya taman dipenuhi dengan tanaman bunga, maka di Kota Yogyakarta diganti dengan sayur mayur yang bisa dipanen untuk kebutuhan pangan keluarga,” katanya.

Ia pun meyakini jika metode taman sayur akan memberikan hasil baik untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga apabila dikelola dengan maksimal.

Sedangkan untuk lorong sayur yang sudah berkembang bisa saling berkomunikasi untuk menjalin kerja sama yang lebih luas sehingga produk pangan yang dihasilkan semakin beragam dengan kuantitas yang cukup banyak.

Wawali berharap kegiatan tersebut dapat berjalan terus. "Kalau perlu di perlukan inovasi inovasi baru agar apa yang ditanam bisa konsumsi sendiri bahkan kalau berlebih bisa dijual dengan kerja sama semua kampung yang ada dikota Yogyakarta ini," jelasnya. (Han)