WAHYU HENDRATMOKO

Ketika di pagi hari karyawan lain masih berada di rumah masing-masing, pemuda yang satu ini sudah mruput berada di kompleks Balaikota dan sudah siap dibelakang meja kerjanya. Ketika di sore hari pukul 14.15 wib karyawan lain sudah keluar halaman Balaikota menuju ke rumah masing-masing, Pemuda yang mempunyai putri satu ini masih tetap sibuk di sekitar Kompleks Balaikota. Ketika karyawan lain sudah menikmati makan siang dan bersenda gurau dengan sanak keluarga di rumah, Pemuda yang selalu senyum ini, masih juga kelihatan di seputar meja kerjanya. Ketika karyawan lain sudah terlelap menikmati tidur siangnya, pemuda yang berpostur tinggi besar dan tegap ini, tetap saja kerasan menerima dan menjawab telepon serta membolak balik agenda yang ada.

Dan ketika karyawan lainya sedang asyik bercengkerama dengan anak dan istri di rumah pemuda penyandang gelar sarjana ekonomi ini masih harus menemani orang nomor satu di Kota ini kemanapun perginya. Nah ini belum dihitung hari Minggu dan tanggal merah alias libur. Siapakah dia ? Pemuda yang dimaksud adalah Wahyu Hendratmo, SE. Sekretaris pribadi Bapak H. Herry Zudianto, Walikota Yogyakarta. Ketika Jogja.go.id mau berbincang-bincang dengan beliau, Jogja.go.id, harus bersabar menunggu, beberapa jam karena beliau sedang sibuk menerima telpon dari seseorang yang cukup penting. Selesai menerima telpon yang satu, telpon yang lain berdering. Baru melepas gagang telpon, beliau kelihatan sibuk membuka buku agenda. Selesai membuka buku agenda masih juga mencari surat penting yang harus segera disampaikan ke Walikota Yogyakarta. Tak lama berselang di ruang tamu sudah menunggu tiga orang tamu yang ingin bertemu beliau.

Dan masih banyak lagi aktivitas yang sempat dilihat jogja.go.id, di siang itu. Namun yang mengherankan, semua dijalankan dengan senyum tanpa beban sedikitpun.�Sori mas, nunggu lama� beginilah kerjaanku seharian,� papar Wahyu panggilan akrab Sekprinya Pak Herry ini. Ketika ditanya komentarnya tentang pekerjaan yang luar biasa beratnya itu, suami Ny. Santi Setianingsih, SE ini menjawab dengan ringan tanpa beban �Ya, yang penting selama menjadi staf, prinsip saya adalah dimanapun kita berada sebisa mungkin melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dan sebisa mungkin memuaskan�. �Walau semua waktu saya di kantor saya harus bisa mengambil sisi yang bisa dinikmati. Kalau saya tidak bisa menambil sisi yang bisa dinikmati saya bisa sengsara. Jadi, saya sebagai Sekretaris setiap hari, setiap menit, dan detik dipastikan bertemu pak Walikota. Kalau ada masalah pasti saya yang pertama kali kerna marah, walau itu bukan salah saya. Ini berarti susahkan pekerjaan saya ini.

Nah kalau begitu saya harus mengambil sisi senangnya, kalau saya tak bisa ambil sisi senangnya saya nggak kerasan di sini� Padahal yang namanya staf ditempatkan di manapun kita harus siap. Hal ini berhubungan dengan pertama kali masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah meneken kontrak seperti itu. Jadi ya, di Sekpri walau dicemooh orang atau dicaci maki sekalipun, saya harus mengambil sisi senangnya. Yang penting itu, mas,� cerita Bapaknya Nisri Ina Yusan Nindy Azzahra. Ditanya tentang pembagian waktu antara pekerjaan dan keluarga, putra kedua dari tiga bersaudara ini menjawab bahwa untuk sementara, porsi waktunya sebagian besar hanya untuk pekerjaan. Alokasi waktu untuk keluarga, masih sedikit. Namun menurutnya jauh-jauh hari dirinya sudah memberi pengertian kepada keluarganya akan apa yang akan terjadi dengan pekerjaan. Nampaknya, keluarga terutama Ny. Santi dan ananda Azzahra memaklumi dan menerima dengan senang hati. Meskipun, waktunya sangat sempit bagi keluarga, Bapak yang berasal dari keluarga PNS ini akan mencari waktu luang yang baik untuk keluarga, dan itu akan dipergunakan dengan baik walau hanya satu menit sekalipun.

Mengenai pekerjaan yang digeluti semenjak Walikota terdahulu ( Pak R. Widagdo ) Bapak Muda yang masuk PNS TMT. 01 Agustus 1998 ini hanya bisa berharap, kalau boleh ada regenerasi. �Tetapi kembali lagi ke prinsip semula, bahwa sebagai staf apapun pekerjaan dan dimanapun instansinya, saya selalu siap. Kalau memang saya akan diberi pekerjaan lain di luar Sekpri, saya ingin yang sesuai dengan latar belakang ilmu yang saya pelajari yakni ekonomi,� harap Pemilik Jeep Willis yang bernomor polisi W 44 YU ini sambil ketawa ngakak. Berbicara tentang hobi, penggemar berat otomotif ini mengatakan walau sesibuk apapun saya akan meluangkan waktu sedikit untuk menyalurkan hobi, mengotak-atik mobil ataupun motor. �Apalagi pak Herry mempunyai motor gede (moge) Harley Davidson. Wah, senang banget saya, bisa ngelap aja udah puas buanget�apalagi memiliki.. Tapi yang jelas, saya paling hobi dengan apa yang berbau otomotif,� ungkap Pemuda yang mengaku senang bekerja dengan Pak Herry mengakhiri bincang-bincang. (@mix)