Pemkot Yogya Terus Promosikan Produk UMKM di Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta terus berupaya untuk membangkitkan UMKM di Kota Yogyakarta yang terdampak pandemiĀ  covid19.

Salah satunya bekerjasama dengan pihak Mall dalam menyediakan gerai untuk mempromosikan berbagai produk UMKM.

Kepala Bidang Usaha Kecil Mikro Dinkop, UKM, Nakertrans Kota Yogyakarta, Rihari Wulandari mengatakan tujuan pembukaan gerai di Mall adalah memperkenalkan kembali produk UMKM yang selama pandemi covid19 ini mereka simpan.

"Nah dengan adanya gerai ini produk mereka bisa terjual, selain itu adalah membangkitkan perekonomian di Kota Yogya" jelasnya di Lippo Mall Rabu (12/8/2020).

Ia mengatakan penyediaan gerai tersebut adalah salah satu program gandeng gendong. "Kemudian Pemkot Yogya mengajak kerjasama dengan beberapa Mall yang ada di Kota, salah satunya adalah Lippo Mall," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Lippo mall menyediakan tiga gerai untuk para pelaku UMKM, tiga gerai tersebut adalah gerai untuk fashion, gerai kuliner serta gerai untuk dekranasda.

Saat ditanya biaya sewa gerai tersebut, ia menjelaskan bahwa konsep pembayarannya adalah dengan sistem bagi hasil. "Hanya 10 persen dari omset penjualan yang di setorkan untuk pihak Lippo Mall," ungkapnya.

Selain dengan Lippo Mall, untuk mempromosikan produk produk UMKM di Kota Yogya, pihaknya juga telah bekerjasama dengan Galeria mall dan Ramai mall.

Hal senada dikatakan Wakil Walikoya Yogyakarta, Heroe Poerwadi, pada kesempatan tersebut ia mengatakan jika Pemkot Yogya akan terus berkomitmen untuk membantu para pelaku UMKM di Kota Yogya, salah satunya dengan cara mempromosikan produk mereka.

"Gerai ini bukti bahwa gerakan gandeng gendong di Kota Yogya ini berjalan dengan baik," katanya.

Ia pun berpesan kepada para pelaku UMKM agar jangan jadikan pandemi ini untuk tidak berkreasi. "Kita harus selalu produktif, untuk itu kiranya gerai ini dapat dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Menurut Wawali kualitas batik dan lurik yang ada tidak kalah saing dengan kualitas produk fashion lain.

"Memang di beberapa bulan ini para wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogya masih belum banyak, namun kita harus tetap bergerak untuk menarik wisatawan datang," bebernya.

Dalam peresmian gerai tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta bersama seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta tampil layaknya peragawan dan peragawati dengan berlenggak-lenggok di catwalk sembari menampilkan busana karya pelaku UMKM.

Busana yang ditampilkan pun cukup beragam mulai dari batik dan lurik atau kombinasi keduanya.

Selain batik tradisional khas Yogyakarta, juga ditampilkan batik yang dibuat dengan teknik shibori, jumputan hingga ecoprint yang menampilkan warna-warna alam. (Han)