Dapur Balita Sehat Kampung Gampingan Pakuncen, Bantu Penuhi Gizi Anak Saat Pandemi

Warga kampung Gampingan Kelurahan Pakuncen Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta membuka dapur balita sehat di kampung mereka untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak pada masa pandemi covid-19.

Ketua RW 11 Gampingan, Edi Rifantono menjelaskan warga membentuk relawan yang memiliki kepedulian terhadap kesulitan yang dialami masyarakat di masa pandemi seperti sekarang ini.

Relawan tersebut kemudian mengumpulkan bahan makanan atau uang dari warga untuk dimasak dan dibagikan kepada balita.

Seluruh bahan baku pembuatan masakan sehat bagi balita tersebut, lanjutnya merupakan swadaya masyarakat yang berprinsip Ngeluwihi lan Bagehi.

"Donasi yang terkumpul selanjutnya dibelikan berbagi bahan makanan untuk selanjutnya diolah di dapur balita sehat," jelasnya di lokasi, Jumat (14/8/2020).

Setidaknya ada puluhan balita yang mendapatkan paket makanan sehat ini. Paket makanan sehat yang diberikan mengandung empat sehat lima sempurna, seperti sayur, protein, dan buah.

"Nanti ada warga yang menyiapkan telurnya, ada yang menyiapkan sayur, ada yang menyiapkan buahnya, kemudian dimasak bersama lantas dibagikan kepada balita," jelasnya.

Selain dapur balita sehat, warga kampung tersebut mempunyai berbagai program inovasi lainnya seperti budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dan penanaman berbagai sayuran dengan sistem hidroponik.

"Hari ini kami panen perdana lele," jelasnya.

Swadaya dan inovasi warga tersebut mendapat apresiasi yang luar biasa dari Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Dalam kesempatan tersebut Ia mengajak warga Pakuncen untuk terus melakukan terobosan dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi pada tahun 2020.

"Kegiatan dapur balita sehat ini menjadi upaya untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap terjaga dengan baik, tidak mengalami kekurangan gizi yang kemudian bisa mengakibatkan stunting," katanya.

Ia juga berharap agar inovasi yang telah dilakukan oleh warga gampingan ini bisa diterapkan di seluruh kampung yang ada di Kota Yogya.

“Rintisan yang telah dilakukan oleh warga gampingan ini bisa diterapkan di seluruh kampung yang ada di Kota Yogya, karena ini tidak memerlukan lahan yang besar tapi bisa dilakukan hanya melalui rumah tangga” tegasnya. (Han)