15 Miliar Disiapkan untuk Bangkitkan UMKM

Kelompok UMKM Kota Yogyakarta menjadi sasaran kebangkitan ekonomi melalui program Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE). Dengan kredit lunak ini diharapkan roda perekonomian berangsur normal.

Para pelaku UMKM yang selama enam bulan terakhir ini mengalami kehabisan modal bisa mulai bergeliat kembali terutama di masa adaptasi kebiasaan baru.

“Jadi yang disampaikan pedagang adalah mereka mengeluh modalnya mulai habis, mereka tidak bisa memutar uang karena sebagian besar dihabiskan untuk kehidupan harian,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat penyaluran Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah di RTH Winongo, Rabu (2/9/2020).

Dikatakan, sekarang ini para pelaku butuh modal untuk mulai produksi dan penjualan. BPD DIY merespons melalui program Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah dengan memberikan kemudahan syarat.

“Harapannya September atau Oktober mereka sudah bisa mendapatkan modal ini. Pelaku UMKM memang masih berjualan tapi hasilnya tidak sebesar saat kondisi normal. Hanya dapat uang ketika akhir pekan untuk mencukupi kebutuhan hidup harian,” ujarnya.

Di sisi lain, Heroe mengaku sedang menyiapkan sejumlah program untuk membangkitkan ekonomi warga, terutama yang berada di sepanjang sungai Gajahwong, Winongo, dan Code.

 “Kami siapkan paket wisata sepeda, yang rutenya adalah melewati kawasan pinggir sungai, dan kampung wisata, dengan begitu harapannya perekonomian di sana bisa tumbuh,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan program tersebut, Pihaknya menggandeng sejumlah hotel yang nantinya menjual paket wisata sepeda tersebut. Jogja Bike juga disiapkan untuk memberikan pelayanan jasa sepeda.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad, menjelaskan Pihaknya menyiapkan masyarakat dalam menghadapi normal baru salah satunya memberikan kredit lunak kepada masyarakat, Ia menilai sekarang ekonomi sudah mulai menggeliat dengan memberikan stimulan modal harapannya mereka bisa bangkit.

“Kredit ini senilai Rp.2,5 juta dengan bunga per tahun tiga persen, sudah cukup untuk usaha mikro seperti ternak lele, angkringan, hingga kerajinan,” urainya.

Di DIY total terdapat 5000 calon debitur dengan jumlah anggaran yang disiapkan antara Rp.10-15 miliar. Sekarang sudah ada 2000 calon debitur yang akan menjadi sasaran di tahap pertama ini.

“Akan ada pendampingan dan pembinaan, nanti kalau sudah normal kita siapkan kredit yang lebih komersial dengan plafon yang lebih besar lagi,” ucapnya. (Tam)