WMP Terus Perluas Penyebaran Nyamuk Ber-Wolbachia di Rejowinangun

 

World Mosquito Program (WMP) terus memperluas penyebaran nyamuk Aedes Aegepty ber-Wolbachia guna menekan laju kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta. Kali ini penyebaran telur nyamuk Wolbachia menyasar Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Rencananya sebanyak 420 ember yang berisi telor nyamuk ber-Wolbachia akan disebar diseluruh Kelurahan Rejowinangun.

Secara simbolis penyerahan ember berisi telor nyamuk ber-Wolbachia untuk Kelurahan Rejowinangun dilakukan oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan diterima langsung oleh Camat Kotagede Rajwan Taufik, di Kantor Kelurahan Rejowinangun, Rabu (2/9/2020).

Riris Andono Ahmad sebagai peneliti pendamping di WMP Yogyakarta menuturkan, Kelurahan Rejowinangun menjadi tempat penyebaran telor nyamuk ber-Wolbachia tahap kedua setelah beberapa tahun lalu penyebaran telor nyamuk ber-Wolbachia telah disebar ke beberapa kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta.

“Sampai akhir tahun ini kita merencanakan untuk melengkapi atau menutup di wilayah-wilayah yang dulu menjadi wilayah pembanding. Di Kotegede ada beberapa wilayah lainnya,” katanya.

Ia menjelaskan pada waktu itu, Yogya dibagi 24 klaster sebanyak 12 klaster diberi Wolbachia dan 12 lainnya tidak diberi. Kemudian yang dua belas tersebut sekarang saatnya diberikan nyamuk ber-Wolbachia.

Wawali Kota Yogya meminta pada Yayasan Tahija pasca uji coba Wolbachia ini harus terus dilakukan monitoring. Sebab, 12 kecamatan yang sudah diintervensi masih muncul kasus DBD. Ia juga meminta agar 12 kecamatan yang pernah diberikan telor nyamuk ber-Wolbachia untuk diberikan kembali.

“Ini kami minta supaya pasca selesainya uji coba ini tetap dilakukan monitoring supaya semuanya terkendali. Seperti 12 kecamatan lain yang sejak 2011 diintervensi masih ada beberapa muncul kasus demam berdarahanya. Ini pun kami minta agar supaya tetap dikasih nyamuk wolbachia. Jadi, misal ada kasus yang muncul di daerah tertentu kami harapkan nanti nyamuk wolbachia juga kita lepaskan di daerah tersebut,” ungkap Heroe.

Penyebaran nyamuk berWolbachia ini terbukti efektif untuk menekan kasus DBD. Hal ini terbukti sejak uji coba pada tahun 2017 lalu, kasus DBD di Kota Yogyakarta terus berkurang.

Penelitian dengan menggunakan nyamuk ber-Wolbachia sudah cukup lama dilakukan oleh WMP dengan terlebih dahulu melihat faktor keamanan. Kemudian sejak tahun 2017 WMP menyebarkan telur nyamuk ber-Wolbachia di separuh Kota Yogya secara acak. Setelah tiga tahun diamati ternyata di daerah yang ada nyamuk ber-Wolbachia kasus demam berdarahnya 77 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak disebari. (Muc)