Pentingnya Penyusunan Masterplan Kampung Untuk Atasi Ketimpangan

Sebagai upaya mengimplementasikan program Gandeng Gendong, Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Forum Gandeng Gendong dan juga Ikatan Aristek Indonesia (IAI) mengadakan webinar yang bertajuk Mengenal Masterplan Kampung.

Webinar diselenggarakan di Ruang Yudhistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada Kamis, (3/9/2020) dan dihadiri secara daring oleh lurah dan camat  yang ada di Kota Yogya.

Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi yang hadir sekaligus menjadi pembicara dalam webinar ini menjelaskan bahwa masterplan kampung tidak semata-mata hanya fokus pada kampung dalam lingkup kecil seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Rukun Kampung (RK). Masterplan kampung yang dimaksud disini bisa jadi dalam lingkup kelurahan.

“Kampung merupakan satu kesatuan kultural karena mereka ada kesamaan cara hidup yang ada di kampung itu sendiri. Jadi, yang dimaksud dalam masterplan kampung ini bisa jadi dalam lingkup kelurahan,” kata Heroe.

Untuk tahun ini ada tiga kelurahan yang siap untuk membuat masterplan kampung, yaitu Kelurahan Karangwaru, Gedongkiwo, dan Wirogunan. Ketiga kelurahan ini akan menjadi contoh bagi pengembangan masterplan untuk kelurahan-kelurahan lain. Saat ini dari ketiga kelurahan itu, Gedongkiwo yang sedang di proses.

“Dalam perencanaan masterplan kampung tidak akan dimulai dari nol, sebab sudah banyak infrastruktur, fasilitas, dan program-program pemerintah lainnya untuk mengembangkan kelurahan. Masterplan kampung ini pada prinsipnya adalah agar tidak terjadi ketimpangan antara kampung dan kota,” jelasnya.

Masterplan kampung ini diharapkan dapat memunculkan pertumbuhan ekonomi kampung. Hal ini mengingat problem utama Kota Yogya adalah mengurangi gini ratio. Meskipun dalam sektor-sektor lain seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kota Yogya terbilang unggul daripada daerah-daerah lain, tetapi jika melihat gini ratio yang ada sekarang jurangnya masih cukup lebar.

Selama ini Yogyakarta sebagai kota industri jasa masih banyak dinikmati oleh kalangan menengah atas. Mereka mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar daripada kalangan menengah bawah. Maka dengan adanya masterplan kampung ini diharapkan dapat menganggkat potensi-potensi yang ada di kampung, sehingga masyarakat yang ada di kampung juga bisa menikmati keuntungan-keuntungan yang diperoleh Kota Yogya sebagai kota industri jasa dan pariwisata.

“Masterplan kampung bertujuan untuk membuat kampung menjadi lebih baik, sebab anggaran sudah ada. Yang kita butuhkan adalah kita fokus pada apa yang kita rencanakan. Kita berharap kota kita yang sudah maju menjadi lebih maju dan bisa memberi tetesan atau guyuran manfaat bagi kampung kita,” jelas Heroe Poerwadi.

Arif Kusumawanto selaku pembicara dalam webinar ini juga mengatakan masterplan kampung adalah rencana induk dalam rentang tertentu yang berisi semua rencana pembangunan yang menyeluruh dan interaktif.

“Masterplan harus bersifat komprehensif, memerhatikan semua aspek yang memengaruhi kualitas dan hajat hidup orang banyak,” ungkap Arif. (Muc)