Pemkot Yogya Akan Salurkan Bantuan Sosial Beras 15 kg Untuk 11.619 KPM-PHK

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bekerjasama dengan Perum Bulog Kanwil DIY akan menyalurkan bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PHK).

Wakil Walikota Yogyakarta yang juga merupakan ketua gugus tugas penanganan covid-19 Kota Yogya, Heroe Poerwadi menjelaskan bantuan tersebut merupakan program nasional dari Kementerian Sosial untuk menunjang kebutuhan masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

"Di Kota Yogya ada 11.619 keluarga penerima manfaat PKH. Ini untuk memenuhi kebutuhan dasar," ujarnya di ruang Sadewa komplek Balaikota Yogyakarta, Rabu siang, (9/9/2020).

Ia menjelaskan jika bantuan beras tersebut diberikan untuk tiga bulan, yakni Agustus, September dan Oktober, dengan total masing-masing beras 15 Kg.

“Pada penyaluran pertama, diberikan bansos dua bulan langsung, untuk Agustus dan September, sehingga keluarga penerima mendapat 30 Kg,” jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, penyaluran berikutnya adalah pada Oktober mendatang sebesar 15 Kg beras untuk setiap keluarga penerima.

Saat ditanya kapan bantuan tersebut akan disalurkan, pihaknya mengatakan jika Pemkot Yogya masih menunggu surat perintah pendistribusian dari Kementrian Sosial.

“Untuk pendistribusian kami tinggal menunggu surat perintah pendistribusian dari Kementrian Sosial, namun yang jelas semua barang sudah tersedia di Bulog,” jelasnya.

Wawali berharap bantuan beras tersebut dapat membantu keluarga PKH yang menjadi salah satu kelompok paling rentan dan terdampak covid-19.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan uji tanak beras bantuan tersebut, uji tanak tersebut bertujuan untuk menentukan beras tersebut layak dikonsumsi atau tidak.

“Pada uji tanak ini kami memilih berasnya acak, dan kami memilih beras yang paling lama disimpannya, menurut saya beras ini enak,” katanya.

Sementara itu Pimpinan wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Juaheni, menuturkan dalam bansos beras ini Bulog menjadi penyedia beras. Adapun beras yang disalurkan yakni beras medium. "Pada dasarnya kami sudah siap. Stok beras untuk keperluan ini aman," katanya.

Meski beras medium, ia memastikan kualitas beras untuk bansos tersebut sudah bagus. Hal ini dikarenakan pihaknya telah memproses ulang beras medium ini sehingga jika dulu beras medium biasanya kualitasnya kurang bagus, sekarang bisa dipastikan sudah bagus. (Han)