Semangat Gandeng Gendong Warga Jageran di Tengah Pandemi
Warga RW 08 Jageran Matrijeron Kota Yogyakarta membagikan paket menu empat sehat lima sempurna untuk para balita di RW tersebut. Paket makanan berisi sayur, protein, dan buah itu diberikan dalam program dapur balita sehat yang di bentuk atas inisiasi warga RW tersebut.
Warga dengan sukarela membuka dapur balita sehat untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi balita pada masa pandemi Covid-19.
“Relawan mengumpulkan bahan makanan untuk dimasak dan dibagikan kepada balita,” ungkap ketua RW 08 Jageran, Herwanto Hartono di lokasi, Sabtu (19/9/2020)
Diakuinya, warganya memiliki kepedulian terhadap masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Dengan prinsip ngeluwihi lan bagehi, seluruh bahan baku makanan sehat untuk balita itu merupakan hasil swadaya masyarakat.
Dalam proses pembuatan makanan untuk balita tersebut, relawan dan warga, secara bergotong-royong saling berbagi tugas. Mereka membagi dalam beberapa kelompok. Ada yang menyiapkan sayur, telur dan buah.
“Ada warga yang menyiapkan telurnya, ada yang menyiapkan sayur, ada yang menyiapkan buahnya, kemudian dimasak bersama lantas dibagikan kepada balita,” urainya.
Guna memenuhi kebutuhan pakan dan ekonomi, warga RW 08 Jageran juga melakukan budidaya ikan jenis lele dan patin.
Warga bahkan membuat lahan sayuran sistem hidroponik di setiap halaman rumah mereka agar dapat menghemat pengeluaran sehari-hari.
Dengan lahan sistem hidroponik pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur, dan masa tanamnya pun lebih singkat.
Ia berharap dari gerakan dapur balita sehat, gizi anak dapat terjaga sehingga tidak mengalami kekurangan gizi.
Mengetahui gerakan peduli masyarakat terdampak pandemi di Kampung Jageran, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, sangat bangga terhadap masyarakat Kota Yogyakarta.
Wawali berharap inovasi yang dilakukan oleh warga kampung Jageran dapat diterapkan oleh seluruh kampung di Kota Yogyakarta.
“Seluruh kampung di Kota Yogyakarta dapat menerapkan rintisan yang telah dilakukan oleh warga Kampung Jageran,” ucapnya.
Sehingga, sambungnya, kampung lain juga dapat mulai membuat lahan sayuran sistem hidroponik sebagai kebutuhan pangan di masa pandemi.
“Karena penanaman sistem hidroponik tidak memerlukan lahan yang besar dan bisa dilakukan hanya melalui rumah tangga,” pungkasnya. (Tam)