Goresan Mural Seniman Kelas Dunia Mewarnai Tamansari
Wajah baru Tamansari kini semakin berseri, goresan mural dari para seniman kelas dunia mewarnai sepanjang gang sisi sebelah selatan obyek wisata andalan Kota Yogyakarta ini.
Ketua Panitia Mural Kampung Taman Bakti Wibawa menerangkan, mural tersebut hasil dari goresan tangan 30 seniman lukis yang berasal dari penjuru daerah di Indonesia dengan seniman dari luar negeri.
“Semua telah datang serentak ke Tamansari untuk mengekpresiakan berbagai ide dan kreativitas seni untuk membuat mural di dinding rumah warga, gedung, dan tembok pembatas yang ada di lingkungan Kampung Budaya Taman,” jelasnya Sore tadi, (23/9/2020).
Dikatakan, ada beberapa seniman yang berasal dari luar negeri, Jepang, Finlandia, Serbia, hingga Yunani. Selain itu juga melibatkan dari beberapa seniman di bidang lain, lukis batik, seni fotografi, sastra, dan sinematografi untuk mendukung kegiatan mural tersebut.
“Kegiatan mural ini untuk menghidupkan kembali warga dalam melaksanakan kegiatan tahunan di kampung taman sekaligus mengisi kegiatan di obyek Tamansari ketika pandemi Covid-19,” ujarnya.
Mengambil tema “Pelestarian situs Tamansari dan lingkungan budayanya”, wisatawan kini bisa melihat sisi lain Tamansari dari mural yang berada di RW 08 Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton.
Selain menggambarkan kritik sosial, mural di Tamansari ini lebih banyak mengangkat tema sejarah. Seperi wayang, hingga situs bersejarah sumur gemuling.
“Ada juga yang menceritakan tentang kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, bahkan dibalut dengan parodi yang bisa menghibur, seperti anak-anak yang sedang bermain layangan di alun-alun,” paparnya.
Salah satu seniman dari Jepang Minami Kitabayashi mengaku bangga bisa mendapat kesempatan untuk melukis mural di wilayah Tamansari sebagai salah satu obyek wisata bersejarah dan sangat terkenal secara global.
Minami melukis mural dengan tema sumur gemuling secara sederhana, namun sangat mudah dipahami dan memiliki kesan mendalam. Dengan paduan warna-warni, mural hasil karya warga matahari terbit ini menarik perhatian.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya dalam industri pariwisata sekarang kita tidak boleh berhenti melakukan inovasi, menjadikan kawasan menjadi semakin kuat karakternya.
“Mural ini menjadikan warna baru untuk tamansari sekaligus memperkuat karakter. Ini juga akan menjadi daya tarik bagus, menjadi kawasan yang terintegrasi,” paparnya.
Dengan keterlibatan seniman dari luar negeri, menjadi bukti bahwa Kota Yogyakarta sangat terbuka untuk siapa saja yang akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan.
“Setiap orang yang datang menjadi bagian dari kita, bahkan para seniman ini bisa menjadi duta kita di negara mereka berasal,” imbuhnya. (Tam)