Meski daring, Jogja Cross Culture Mendapat Animo yang Besar dari Masyarakat

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota Yogya kembali menggelar Jogja Cross Culture melalui chanel Youtube yang dikemas dengan acara yang tidak kalah seru dari sebelumnya.

Kali ini Gelaran yang digelar selama dua hari berturut-turut ini menampilkan gending gamelan Jogja Padang Sumilak, kolaborasi Omah Cangkem dan Lumbung Artema,  "Tari Krincing Wesi" dengan koreografer Anter Asmorotedjo, dan Talkshow bersama tokoh-tokoh asal Kota Yogyakarta.

Salah satu narasumbernya adalah Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, pada kesempatan tersebut ia mengatakan pandemi Covid-19 secara tidak langsung ikut mendekatkan dunia seni pada generasi muda, sehingga upaya untuk melestarikan budaya bisa terlaksana dengan baik.

"Makanya, peran dan partisipasi masyarakat, termasuk kalangan anak-anak muda ini harus kita dorong sekaligus diwadahi. Sehingga, ke depannya kita bisa melahirkan event-event yang lebih menarik," ujarnya Kamis (9/10/2020).

Ia pun mengungkapkan jika Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggandeng masyarakat kota Yogya untuk membangun karakter dan atmosfer Kota Yogya yang lekat dengan seni dan budaya.

"Zaman sekarang kalau kita hendak menginternalisasi nilai, maka kebudayaannya harus diselaraskan dengan kondisi generasi muda saat ini. Mereka kan dekat dengan teknologi, sehingga kita harus mendekatkan diri, untuk upaya mendekatkan budaya," tandasnya.

Wawalipun mengapresiasi rentetan agenda HUT ke-264 Kota Yogyakarta yang tetap berlangsung meski secara daring. Dengan kemasan yang apik dan mumpuni, ia meyakini, acara seperti Jogja Cross Culture bisa mendapat animo yang luas.

"Tidak ada alasan kita terpuruk. Kita buktikan kalau kita ini bisa, kita mampu, buktikan dengan karya. Sehingga, karya yang kita lahirkan di masa pandemi ini bisa jadi semacam penanda zaman," tambahnya. (Han)