WJNC Sukses Tampil Virtual

Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) kembali memukau ribuan penonton melalui akun Pemkot Jogja di Youtube malam ini, Rabu (21/10/2020). Meski secara virtual, WJNC 2020 tetap mampu tampil meriah.

WJNC tahun ini dimeriahkan sederet seniman lokal seperti Ki Seno Nugroho, Tri Suaka, Dimas Tejo, Srundeng Angkringan, Sothil Angkringan, Trinil Angkringan, Michela Thea, Putri Manjo, dan Avie Koesnadi.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menuturkan, pagelaran WJNC secara virtual adalah wujud semangat, harapan dan doa bahwa tagline dari jogja untuk jogja, dari jogja untuk indonesia dan dari jogja untuk dunia terwujud malam ini.

“Tahun ini terasa istimewa, memang berbeda dengan tahun sebelumya namun harapan kami kemeriahannya sama, tahun ini dunia termasuk Yogyakarta sedang dilanda pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dikatakan, HUT Kota Yogyakarta ke 264 mengangkat tema ‘Tan Mingkuh Tumapak Ing Jaman Anyar’ tidak hanya digunakan untuk tahun ini saja namun akan sampai nanti.

“Dari tema ini artinya bahwa kita dengan penuh semangat menapaki adaptasi kebiasaan baru, selain itu Pemerintah Kota Yogyakarta juga tidak lelah dan terus semangat memberikan pelayanan kepada masyarakat di tengah pandemi sekalipun,” paparya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang menerangkan, pementasan WJNC kali ini mengambil Lakon Babad Alas Mertani. Lakon ini dipilih karena dirasa relevan dengan keadaan yang terjadi saat ini. Berkisah tentang Pandawa yang dihadapkan dengan tempat, kondisi, dan keadaan baru, yaitu Alas Mertani.

“Alas Mertani merupakan hutan lebat tempat para binatang buas dan bangsa jin bersemayan. Alas Mertani yang juga terkenal dengan bahaya dan keangkerannya menjadi tantangan yang berat bagi Pandawa,” jelasnya.

Perjuangan dan kekompakan Pandawa melawan gangguan musuh yang tidak bisa mereka lihat dan ketahui bisa menjadi teladan. Semangat Tan Mingkuh Pandawa dalam memerangi musuh, tumapaknya pandawa di Alas mertani, serta gandeng gendong mereka dalam menutupi masing-masing kekurangan relevan dan representatif dengan apa yang dihadapi sekarang.

Pihaknya berharap lakon ini bisa menjadi refleksi yang aktual. Terutama dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi Covid-19.

“Dengan penayangan secara virtual serta pemilihan lakon, kami berharap WJNC tahun ini dapat menjadi tontonan bagi Masyarakat Indonesia, Khususnya Masyarakat Kota Yogyakarta,” katanya.

Kami Juga berharap WJNC tahun ini juga bisa menginspirasi insan kreatif untuk tetap berkarya tanpa mengabaikan Protokol Kesehatan. Melalui live streaming masyarakat tetap bisa menikmati gelaran WJNC dari rumah tanpa melanggar protokol kesehatan.

“Sesuai dengan semangat HUT Kota Yogyakarta kali ini Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar, Live Streaming melalui YouTube diharapkan menjadi salah satu perwujudan  semangat kami dalam berkarya dan berkreasi,” jelasnya. (Tam)