Wawali Serahkan Hadiah Pemenang Lomba Berkisah
Nourmalita Zahra K berhasil meraih juara satu Lomba Berkisah Tingkat DIY yang diadakan oleh Duta Museum DIY untuk Museum Perjuangan Yogya. Adapun para juara lomba dalam rangka memperingati Hari Museum Indonesia ini, antara lain juara 2 Aliyyah Zahra Artanti, juara 3 Runa Chaira Nur Shabira, juara harapan 1 Haura Aulia Shabira dan juara harapan 2 Hazna Qurrota’ainun.
Penyerahan Penghargaan untuk para pemenang lomba secara simbolis dilakukan oleh Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi, pada Kamis (22/10), di Ruang Pertemuan Museum Perjuangan.
Pada kesempatan ini, Wawali menuturkan bahwa pihaknya memiliki perhatian yang cukup besar terhadap museum. Hal ini karena museum adalah media yang sangat penting untuk menginspirasi generasi muda agar para generasi muda memiliki spirit yang sama dalam memperjuangkan, mempertahankan dan mengelola kemerdekaan.
“Di Yogyakarta tidak kekurangan museum, tidak kekurangan pahlawan, tidak kekurangan icon-icon, tidak kekurangan cerita apa pun, semuanya tersebar di Yogyakarta,” katanya.
Lebih lanjut, Heroe Poerwadi menuturkan, bahwa saat ini yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Yogya adalah mempromosikan Kota Yogya bagaikan sebuah museum. Sehingga, orang yang datang ke Yogya tidak hanya masuk ke museum-museum untuk menikmati Yogya, tetapi di setiap lokasi mereka bisa melihat bagaimana Yogya ini terbentuk.
“Jika di media sosial itu kita sering melihat bahwa Yogya terbentuk dari sekeping rindu, kenangan dan angkringan. Maka dari itu, bagaimana Yogya itu harus membentuk sesuatu agar orang lain tetap merasakan indah dan nyamannya Yogya, yang tidak mereka temukan di kota-kota lain,” kata Heroe Poerwadi.
Wawali juga mengatakan, bahwa lomba berkisah ini adalah sebuah upaya agar kita semua, terutama generasi muda bisa berkisah atau bercerita secara menarik. Tidak semua orang bisa bercerita. Tidak semua orang bisa menulis cerita. Tidak semua orang ceritanya dinikmati dan diterima dengan baik. Maka dengan lomba ini diharapkan bisa mengasah kemampuan bercerita generasi muda kita. Sehingga mereka bisa menceritakan dengan baik nilai-nilai dan norma-norma yang kita jaga selama ini.
Ketua Penyelenggara dan juga Duta Museum untuk Museum Perjuangan, Dicki Artanto, mengatakan peserta lomba diikuti oleh anak-anak usia 5 sampai 12 tahun. Lomba ini diselenggarakan mulai 5 Oktober sampai dengan 21 Oktober 2020. Tema lomba adalah Meneladani Perjuangan Pahlawan Dahulu dan Kini.
Peserta berjumlah 75 anak dan berasal dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di DIY. Dari 75 peserta tersebut diambil 5 pemenang, yang terdiri dari juara 1,2, 3 dan juara harapan 1 dan 2. Pemenang lomba mendapatkan tropi, sertifikat, dan uang pembinaan.
“Juara 1 mendapat uang pembinaan sebesar 1 juta, juara 2 memperoleh 800 ribu dan juara 3 mendapat 600 ribu. Sedangkan untuk juara harapan 1 dan 2, masing-masing memperoleh uang pembinaan 400 ribu,” katanya.
Nourmalita Zahra K selaku juara 1 dalam lomba ini menuturkan bahwa ia sangat senang karena bisa bercerita tentang sosok Kartini yang ia kagumi. Tidak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada wali kelasnya yang telah memberitahu lomba dan mendorongnya untuk mengikuti lomba ini.