Warga Keparakan Manfaatkan Lahan Tidur jadi Kebun Sayur
Warga Keparakan Lor, Megangsan memanfaatkan lahan tidur menjadi kebun sayur. Warga bergerak secara swadaya, kebun sayur bernama KTD Mekar Jaya RW 10 kini hasilnya bisa dinikmati warga setempat.
Beragam tanaman berhasil dikembangkan dengan baik, mulai dari berbagai sayuran kangkung, terong, cabai, hingga gambas. Hasilnya pun bisa menjadi tambahan pemasukan warga.
Total terdapat tiga lahan tidur yang kini sudah dimanfaatkan warga untuk ditanami berbagai sayuran, di samping KTD Mekar Jaya RW 10 juga ada KTD Ayem Tentrem dan KTD Basori.
Ketua KTD Ayem Tentrem Sariono menuturkan, selain dimanfaatkan untuk menanam sayur, warga juga mencoba budi daya ikan lele dengan sistem kolam terpal. Meski baru dimulai, perkembangannya dikatakan cukup baik dengan tingkat kematian bibit rendah.
“Saat ini memang baru ada satu kolam terpal di KTD Ayem Tentrem, sudah ditebar bibit dengan jenis mutiara. Harapannya ini bisa berkembang baik dan bisa memberikan manfaat bagi warga,” ucapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah terus memberikan bantuan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas tanam di kebun sayur tersebut. Baik berupa bibit tanaman atau ikan lele.
“Warga sangat antusias terutama ibu-ibu, semoga ini terus bisa dikembangkan sekaligus memberikan manfaat bagi warga, hasil panen memang biasanya dikonsumsi warga sekitar saja,” ucapnya.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mendorong kampung untuk terus produktif dengan menerapkan prinsip Gandeng-Gendong sehingga gerakan pemberdayaan akan semakin mudah dan terarah.
“Kegiatan berkebun ini, tidak hanya melihat hasil panen saja namun juga untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Selama pandemi banyak kampung yang membagikan hasil panen,” ucapnya.
Heroe meminta, supaya semua potensi yang sudah ada bisa dikemas sehingga akan menjadi karakter kampung tersebut. “Sebenarnya yang kita dorong adalah bergandengan dulu antara potensi yang ada sehingga bisa saling terhubung,” imbuhnya.
Pihaknya juga akan terus menambah jalur gowes ke kampung-kampung termasuk ke kampung sayur keparakan. Dengan begitu, para wisatawan akan datang dengan sendirinya mengunjungi kampung sayur dan harapannya ada transaksi ketika itu. (Tam)