Gandeng Gendong Untuk Kebangkitan Ekonomi Saat Pandemi

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogya menggelar sosialisasi Penguatan Sinergi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Lurah dan Camat se Kota Yogya. Sosialisasi ini menghadirkan pembicara Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi. Acara dibuka oleh Ketua DPMPPA Kota Yogya, Edi Muhammad, pada Jumat (20/11), di Ruang Bima, Kompleks Balaikota Yogya.

Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa Gandeng Gendong merupakan gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen pembangunan dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya percepatan penanggulangan kemiskinan dengan lebih mengedepankan pada pemberdayaan masyarakat.

“Gandeng Gendong adalah upaya Pemerintah Kota untuk mensinergikan dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder dalam mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Yogya,” katanya.

Lebih lanjut, Wawali menjelaskan, jika selama ini masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki perencanaan masing-masing, maka tahun depan Pemkot Yogya akan membuat masterplan induk yang akan menjadi acuan untuk masterplan masing-masing kelurahan.

Di dalam masterplan tersebut setidaknya ada tiga hal penting yang harus diperhatikan.  Pertama, menyelesaikan persoalan baik fisik, ekonomi maupun sosial yang ada di wilayah masing-masing. Kedua, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang disesuaikan dengan program-program Pemkot Yogya. Ketiga, melanjutkan masterplan yang dirancang sebelumnya.

“Masterplan ini mensinergikan perencanaan tunggal, sehingga masing-masing OPD tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling bersinergi dan saling mengisi, sehingga pembangunan yang kita rencanakan bisa dirasakan,” kata Heroe Poerwadi.

Kepala DPMPPA, Edi Muhammad menambahkan bahwa dalam penguatan sinergi Gandeng-Gendong dalam pembangunan ini diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi, mendapatkan akses untuk berperan aktif dan mendapatkan manfaat dari program yang dijalankan.

“Dalam rangka kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid-19, Gandeng-Gendong tidak hanya diterjemahkan dalam konteks kuliner, tetapi Gandeng-Gendong mencakup dan bisa diimplementasikan dalam segala hal. Dalam implementasinya kita harus bisa mengefisienkan anggaran, agar temoto, kroso, dan temonjo,” ujarnya.

Untuk itu, kata Edi Muhamad,  program-program Gandeng-Gendong yang sudah berjalan seperti Dodolan Kampung harus lebih diperkuat lagi. Program Dodolan Kampung misalnya, merupakan program Pemkot Yogya untuk mengenalkan kampung ke publik. Memperkenalkan dan menjual seluruh potensi yang berada di kampung baik UMKM maupun wisatanya sehingga memacu kreatifitas kampung.

Terakhir dan yang tidak kalah pentingnya adalah membuat branding kampung sehingga menarik pihak di luar kampung untuk berpartisipasi di kampung. (Muc)