Teknik Informatika Jantung, Pelayanan Kesehatan Masa Kini

Suatu hari, di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, dilakukan wawancara terhadap mahasiswa fakultas kedokteran tahun ke-3 yang mengikuti kuliah metodologi penelitian. Survei tersebut antara lain betujuan untuk mengetahui minat mahasiswa fakultas kedokteran terhadap teknologi informatika yang sedang pupuler di kalangan anak muda saat ini.

Hasilnya cukup mengagetkan, karena ternyata 91 (60%) dari 154 mahasiswa yang diwawancarai menyatakan belum pernah menggunakan komputer sema sekali, 46 mahasiswa (30%) menyatakan pernah menggunakannya, dan hanya 15 mahasiswa (10%) yang menyatakan familier dengan komputer. Lebih jauh, ternyata tidak satu pun dari para mahasiswa tersebut yang menyatakan pernah menggunakan aplikasi internet.

Hasil ini tentu saja mengejutkan, karena terjadi di suatu fakultas kedokteran negeri yang relatif lebih banyak berhubungan dan terbuka terhadap dunia luar. Sejak lama UGM menjadi pilihan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia untuk menimba ilmu. Ada sederetan panjang nama dokter spesialis klinik dosen FK UGM yang dikirim ke luar negeri dan berhasil mendapat gelar PhD epidemiologi klinik dari berbagai universitas ternama. Berbeda dengan para dokter spesialis di kota besar lainnya di Indonesia, banyak dosen kedokteran klinik FK UGM yang tidak terlalu menghiraukan praktik pribadi.

Mungkin ini terjadi karena di sana lahan praktik tidak terlalu kondusif, mungkin pula karena alasan lain. Bagaimanapun, banyak tokoh kedokteran terpandang asal FK UGM yang bekerja di bidang penelitian, pelatihan, dan program kesehatan masyarakat bekerjasama dengan berbagai Badan Kesehatan Internasional. Kontribusi FK UGM yang besar terhadap program kesehatan masyarakat diakui baik secara nasional maupun secara internasional. Namun, mungkin saja temuan tersebut lebih mencerminkan karakteristik mahasiswa FK UGM yang berasal dari kalangan menengah ke bawah yang memang belum berpeluang untuk memanfaatkan teknologi komputer.