Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Gelar Rakor dengan Rumah Sakit
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya menggelar rapat koordinasi dengan Rumah Sakit (RS) se Kota Yogya, Rabu (2/12) di Ruang Yudhistira Balaikota. Rakor ini digelar untuk menyikapi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Kota Yogya serta mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus pasca liburan tahun baru mendatang.
Rakor dipimpin oleh Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 di Kota Yogya yang juga Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi. Wawali menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyikapi dan mengantisipasi terhadap lonjakan-lonjakan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang, terutama pada masa liburan akhir tahun.
Meskipun saat ini jika melihat dari status zona Kota Yogya masih dalam status orange dengan 6 kelurahan bersatus kuning dan 39 bersetatus orange. Namun, karena letak atau lokasi Kota Yogya berada di antara daerah-daerah lain seperti Sleman dan Bantul yang berstatus merah maka patut menjadi perhatian khusus. Karena, meski di Kota Yogya ada penurunan kasus tapi hal ini tidak akan berpengaruh banyak jika di DIY masih ada peningkatan Kasus.
“Kita tahu bahwa rumah sakit rumah sakit di Kota Yogya juga menampung pasien-pasien dari Sleman dan Bantul, sehingga menjadi kewajiban Pemerintah Kota Yogya untuk mempersiapkan segala macam strategi, skema, langkah-langkah strategis, agar kita bisa mengantisipasi dan bisa menampung mereka yang terpapar,” kata Heroe Poerwadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogya, Emma Rahmi Aryani menuturkan, menyikapi trend kasus Covid-19 di Kota Yogya yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan, maka upaya pencegahan harus dilakukan oleh seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat.
Sektor pemulihan harus terus menerus diupayakan dan diperkuat. Di sisi lain, kapasistas layanan untuk menampung pasien Covid-19 juga harus diperkuat. Hal ini karena, kapasitas layanan di DIY sudah tidak mencukupi jika dibandingkan dengan laju kasus yang ada.
Berkaitan dengan hal itu, Kementerian Kesehatan RI telah mengirimkan surat edaran terkait dengan strategi penanganan pasien Covid-19, antara lain penambahan ruang isolasi baik tanpa tekanan negatif maupun dengan tekanan negatif sebesar 30 persen dari kapasitas tempat tidur yang ada.
“Melihat tren kenaikan jumlah kasus Covid-19, diperlukan fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup dan memadai, tenaga medis yang selalu siaga dan koordinasi yang baik, baik dengan pemerintah daerah maupun dengan jaringan rumah sakit yang ada,” katanya. (Muc)