Peresmian Gedung Pasar Prawirotaman
Setelah beberapa bulan dilakukan revitalisasi, akhirnya gedung pasar Prawirotaman diresmikan. Peresmian wajah baru pasar Prawirotaman ini dilakukan oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Pada kesempatan tersebut Walikota mengatakan pasar Prawirotaman dengan wajah baru hadir dan menjadi titik awal kebangkitan Kota Yogyakarta.
"Kita bangun sebuah pasar rakyat yang sehat dan modern tanpa meninggalkan identitas kelokalan dan tradisi budaya Yogyakarta," jelasnya di lokasi, Jumat (4/12/2020).
Sebagaimana layaknya sebuah pasar, pasar Prawirotaman juga menyediakan berbagai fasilitas bagi pelaku ekonomi kreatif seperti Co-Working Space, studio musik dan foto, serta mezzanine sebagai spot berimajinasi sambil menikmati keindahan sunset Kota Yogyakarta.
Pihaknya menjelaskan pasar Prawirotaman dengan wajah baru adalah komitmen masyarakat Kota Yogyakarta untuk mempertahankan sisi tradisional masyarakat ditengah modernitas jaman.
Menurutnya pasar tradisional tidak sebatas jual-beli barang, namun juga ada kepercayaan dan kejujuran yang dipelihara dalam hubungan penjual dan pembeli.
"Di pasar tradisional, kita bisa melihat pedagang bukan bersaing, tapi ibarat kawan atau saudara tempat berbagi banyak hal selagi mengais rejeki dari berjualan sepanjang hari. Ada toleransi, kerukunan, dan saling tolong-menolong dalam hubungan tersebut," jelasnya.
Dari pasar tradisional, lanjutnya, akan tertanam benih-benih kepedulian yang menempatkan sisi kemanusiaan. Ada nilai kearifan lokal, serta ruang komunikasi budaya lewat tawar menawar harga.
Walikota berharap dengan konsep green building pengunjung akan menjadi lebih nyaman berbelanja, lebih bersih rapi dan tertata.
"Selain itu fasilitas wifi turut memberikan aspek modern pasar ini, hal ini untuk mendukung salah satunya digitalisasi pasar melalui transaksi non tunai," ujar Walikota.
Iapun mengajak seluruh masyarakat Kota Yogyakarta agar bersama sama menjaga fasilitas yang sudah dibangun dengan sangat baik.
"Sebab aspek perilaku masyarakat juga turut memberikan andil merubah paradigma pasar tradisional yang dahulu kental dengan suasana kotor, dan tidak terawat maka saat ini kita memasuki era adaptasi kebiasaan baru di pasar tradisional, yaitu kebiasaan menjaga kebersihan pasar, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menerapkan protokol Covid-19 secara konsisten," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono menandaskan, dalam beberapa hari kedepan pedagang sudah diperbolehkan kembali beroperasi di pasar dengan kapasitas 619 kios dan los tersebut.
Ia mengungkapkan jika nantinya sebanyak 619 pedagang pasar Prawirotaman akan dilengkapi dengan “Quick Response Code Indonesian Standard” (QRIS) sehingga pedagang bisa melayani transaksi pembelian menggunakan uang elektronik.
“Di tiap los pedagang akan dilengkapi dengan QRIS. Nantinya, konsumen cukup memindai QR Code yang sudah ada dan melakukan pembayaran secara digital sesuai nilai transaksi,” katanya.
Yunianto menambahkan, QRIS yang disiapkan bisa digunakan untuk berbagai jenis uang elektronik sehingga akan semakin memudahkan pembeli untuk bertransaksi.
Tak sampai disitu, pasar ini juga akan dilengkapi dengan Mobile Point of Sale (MPOS) atau alat yang berfungsi untuk menerima transaksi pembayaran yang sifatnya nontagihan dari berbagai channel pembayaran. MPOS bisa diakses menggunakan uang elektronik BPD DIY, Jackcard.
Selain itu, juga akan disediakan gerai anjungan tunai mandiri (ATM) dari BPD DIY untuk memudahkan pedagang mengecek rekening atau melakukan transaksi keuangan lainnya.
“Dengan menerapkan transaksi secara digital, maka pedagangpun akan semakin teredukasi meskipun layanan pembayaran secara tunai tetap bisa dilakukan. Namun, kami berharap agar seluruh kegiatan transaksi di pasar ini diutamakan untuk transaksi digital,” katanya.
Menurut dia, transaksi digital memiliki berbagai kelebihan seperti keamanan pedagang karena uang akan langsung masuk ke rekening dan merupakan salah satu upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pasar tersebut.
“Tidak lagi pakai uang kertas yang bisa berpindah ke banyak tangan sehingga meningkatkan risiko penularan virus di masa pandemi seperti saat ini,” katanya.
Sedangkan pelayanan berbasis digital yang bisa diakses di pasar Prawirotaman adalah penyediaan gerai Samsat untuk melayani pembayaran pajak kendaraan yang juga bisa dilakukan dengan transaksi digital. (Han)