Kota Yogyakarta Sabet Dua Nominasi Dalam Bhumandala Award

Prestasi membanggakan di tingkat Nasional kembali diraih Kota Yogyakarta, kali ini Yogyakarta berhasil meraih dua penghargaan dalam ajang Bhumandala award tahun 2020, yaitu meraih Bhumandala Rajata (medali perak) untuk kategori Kota, dan Bhumandala Kencana (geoportal terbaik) untuk kategori Kota.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono mengatakan Bhumandala award merupakan penghargaan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai terbaik dalam upayanya mempersiapkan diri dan membangun simpul jaringan yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).

"Penganugerahan penghargaan simpul jaringan merupakan bentuk apresiasi BIG kepada simpul-simpul jaringan dengan tujuan untuk memotivasi, menginspirasi, memperkuat, dan meningkatkan semangat K/L/P dalam membangun elemen-elemen simpul jaringannya agar terus terbina secara berkelanjutan menuju Simpul Jaringan yang aktif dan operasional," jelasnya di Balaikota, Selasa (15/12/2020).

Adapun penilaian kinerja simpul jaringan dilakukan dengan melihat pembangunan lima elemen Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG), yaitu kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar, dan sumber daya manusia.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengucap rasa syukurnya karena Kota Yogyakarta dapat meraih penghargaan tersebut, menurutnya sebagai salah satu pendatang baru pada Bhumandala award 2020, Kota Yogyakarta telah melakukan perkembangan yang sangat baik dalam hal sinergitas antar OPD dalam mendukung pertukaran data secara internal, data yang disebarluaskan melalui geoportal maupun web geographic information system (GIS) sangat bervariasi dan TIK yang cukup mumpuni untuk pengamanan data geospasial) DG dan (informasi geospasial) IG.

"Pengembangan geoportal Kota Yogyakarta dimulai pada bulan Agustus 2019 dengan alamat geoportal.jogjakota.go.id, pembangunan geoportal ini juga sebagai upaya mendukung kebijakan satu data dan satu peta Indonesia," katanya.

Selain itu juga telah terintegrasi dengan geoportal PALAPA sebagai salah satu Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN), data dan informasi disajikan dalam bentuk GIS web services yang dapat ditelusuri keberadaan datanya dan dibagipakaikan," jelasnya.

Tak sampai disitu, aspek kebijakan juga telah dipersiapkan dengan lengkap untuk menjamin keberlanjutan simpul jaringan ini.

“Saat ini telah terbit Perwal No.82 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial Daerah dan Kepwal No.441 Tahun 2020 tentang pembentukan Tim Simpul Jaringan Daerah,” ujarnya.

Walikota membeberkan pengelolaan data spasial di Kota Yogyakarta tergabung dalam roadmap smart city dengan tujuan menjamin aktualitas dan integrasi data.

"Dari sisi keamanan teknologi terdapat 2 Data Recovery Center (DRC) yang membuat kondisi geoportal Kota Yogyakarta cukup aman karena bila terjadi sesuatu pada server utama geoportal akan tetap berjalan," ujarnya.

Salah satu inovasi Kota Yogyakarta yang sangat diapresiasi adalah memasukkan tautan geoportal dan Sitaru ke dalam Aplikasi Jogja Smart Service (JSS).

"Rencana pengembangan dan strategi keberlanjutan simpul jaringan Kota Yogyakarta, dibagi menjadi tiga tahap, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang," katanya.

Untuk jangka pendek, peningkatan kuantitas dan kualitas data, pengintegrasian seluruh aplikasi peta digital (GIS) ke dalam JSS dan geoportal, pembuatan roadmap pengelolaan informasi geospasial dan pengembangan SDM.

Pada jangka menengah direncanakan untuk penambahan fitur analisis peta guna pengambilan keputusan.

Selanjutnya untuk jangka panjang diharapkan dari hasil analisis peta dapat dibuat perencanaan OPD, sehingga perencanaan OPD menggunakan data spasial yang diintegrasikan dalam dokumen perencanaan.

Walikota berharap integrasi data ke depan akan semakin berkembang lebih jauh di Kota Yogyakarta. “Kami akan terus berkomitmen dalam mengembangakan simpul jaringan kami dengan kerjasama antar OPD sebagai satu kesatuan di Kota Yogyakarta ” ujarnya. (Han)