Genjot UMKM di Kota Yogyakarta, Pemkot Yogya Gandeng PT.Indomarco Prismatama

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus menggandeng berbagai pihak untuk mengembangkan UMKM di Kota Yogyakarta, salah satunya adalah menggandeng PT.Indomarco Prismatama yang merupakan toko retail modern dengan brand Indomaret, dengan harapan UMKM di Kota Yogyakarta semakin maju dan selaras bersama toko waralaba modern.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Koperasi UKM Nakertrans Kota Yogya, Kadri Renggono mengatakan jika di Kota Yogya terdapat kurang lebih 59 unit gerai Indomaret.

"Dan seluruh gerai tersebut telah menyediakan rak untuk memajang produk UMKM. Sampai saat ini terdapat 8 pelaku UMKM yang telah bekerja sama dengan pihak indomaret dan sebanyak 16 produk UMKM telah terpajang di setiap gerai Indomaret," jelasnya di Indomaret jalan Cendana, Selasa (15/12/2020).

Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan seiring dengan pertumbuhan toko jejaring di Kota Yogyakarta, maka Pemkot Yogyakarta melakukan penataan minimarket agar dapat terjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan sekaligus mengaktualisasikan Gandeng Gendong dengan UMKM di Kota Yogyakarta.

"Penataan minimarket diatur dalam Perwal Kota Yogyakarta Nomor 56 Tahun 2018 tentang Penataan Usaha Minimarket yang mengeksplisitkan adanya kewajiban minimarket untuk memberdayakan UMKM antara lain melalui penerimaan produk UMKM untuk dipasarkan gerai minimarket dalam hal ini Indomaret," jelasnya.

Pihaknyapun sangat mengapresiasi PT. Indomarco Prismatama yang telah memenuhi tanggungjawab sosial. Menurutnya industri UMKM sebagai hasil budidaya masyarakat Kota Yogyakarta merupakan potensi budaya dan ekonomi yang potensial untuk dikembangkan.

"Kegiatan ini merupakan dukungan energi baru yang besar bagi berbagai industri UMKM kreatif agar semakin diminati masyarakat luas," katanya.

Pada kesempatan tersebut juga diresmikan penggunaan fasilitas pembayaran non tunai uang elekronik melalui layanan i-Saku.

"Gerakan masyarakat non-tunai atau cashless society sudah menjadi kebutuhan saat ini. Sebab kita dituntut untuk melakukan setiap pekerjaan secara, cepat, tepat, efisien dan aman tanpa harus bertatap muka," ungkapnya.

Melalui program implementasi transaksi non tunai tersebut, ia berharap menjadi solusi atas keterbatasan dalam transaksi secara konvensional.

Sebab, lanjutnya transaksi elektronik tidak hanya menyangkut tentang kepraktisan aktifitas keseharian secara individual, namun juga menyangkut soal perputaran ekonomi dalam skala makro.

"Selain itu kecepatan proses transaksi non-tunai sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Transaksi non-tunai juga dapat menggerakkan ekonomi menjadi lebih efisien," ungkap Walikota. (Han)