Digitalisasi jadi Inovasi UMKM Dalam Menghadapi New Normal
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta didorong untuk menjual barang dagangannya secara digital. Sehingga bisa tetap survive di tengah kondisi pandemi Covid-19, hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat meresmikan Soda Pos di Coday Coffee Roaster, Minggu (19/12/2020).
Ia pun mengungkapkan jika Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong kepada para pelaku UMKM untuk memasarkan dagangannya dari offline menjadi online.
"Di Pasar Beringharjo misalnya, Pemkot Yogya sudah meluncurkan Smart Traditional Market, yang membantu menjualkan semua barang dagangan pedagang Beringharjo secara online,"jelasnya.
Program tersebut menjadi bagian dari upaya Pemkot untuk menghidupkan pasar-pasar tradisional di tengah Pandemi Covid-19.
Tak sampai disitu Wawali, selain mendorong transformasi digital, Pemkot Yogya juga memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM untuk membuat surat izin usaha.
Berbagai kerjasama dengan pihak ketigapun di lakukan. Seperti menggandeng PT Gojek Indonesia, dan hari ini dengan Soda Pos.
Untuk diketahui Soda Pos adalah aplikasi yang memudahkan para penjual dalam melakukan transaksi dengan pelanggan.
Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur manajemen toko, manajemen inventory, manajemen karyawan, pembelian barang kepada supplier, manajemen pelanggan, dan laporan penjualan yang lengkap.
Keunggulan aplikasi ini adalah dapat diintegrasikan dengan software akuntansi yang akan memudahkan para pelaku UMKM dalam melakukan transaksi.
Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk berbagai jenis bidang usaha mulai dari F&B hingga retail. Wawali berharap dengan adanya Soda Pos ini dapat menghasilkan output yang signifikan. (Han)