BPD DIY Bantu Perbaikan RTLH, Wawali Apresiasi Kegotong Royongan Masyarakat Kotagede

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berusaha menekan angka kemiskinan, berbagai cara dilakukan, salah satunya menggandeng berbagai pihak, kali ini Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) membantu merenovasi tiga rumah tidak layak huni di Kecamatan Kotagede.

Camat Kotagede, Rajwan Taufiq mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan bentuk dari program gandeng Gendong, dimana berbagai pihak saling membantu untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Yogyakarta.

Pihaknya membeberkan jika BPD DIY membantu merenovasi tiga rumah tidak layak huni di wilayah Kecamatan Kotagede, yakni di RW 11 adalah rumah milik Mujiran, RW 12 rumah milik Mujiyem, dan di RW 06 rumah milik Supiyah.

"Pemilihan rumah ini juga tidak sembarang, kami berkoordinasi dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan ketua RW setempat, setelah dilakukan koordinasi, terdapat 3 rumah tersebut yang memang kondisinya tidak layak huni," ujarnya di lokasi, Rabu (23/12/2020).

Ia membeberkan dalam perbaikan rumah tersebut, masing-masing rumah mendapat dana stimulan dari BPD DIY sebanyak 20 juta. Namun, lanjutnya, perbaikan dari masing masingĀ  rumah tersebut menghabiskan dana kurang lebih 55 juta.

"Sisanya adalah swadaya dari masyarakat sekitar, ada yang membantu dalam bentuk genting, pintu, dan lain sebagainya," ungkapnya.

Kegotong royongan warga Kecamatan Kotagede mendapat apresiasi dari Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang pada kesempatan tersebut meresmikan dan meninjau rumah yang telah selesai direnovasi.

Wawali mengatakan bantuan dari BPD DIY ini menunjukkan betapa besarnya perhatian perbankan pada masyarakat Kota Yogya.

"Perhatian tersebut merupakan bentuk sinergi yang tepat dan memberikan motivasi untuk terus bangkit dan terus berupaya mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih baik lagi serta lebih sejahtera," katanya.

Ia pun mengajak masyarakat agar turut aktif berpartisipasi dalam pembangunan dan bersama-sama mewujudkan kesejahteraan di Kota Yogya.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengatakan jika bentuk saling bahu membahu antar warga di Kota Yogya adalah modal awal kebangkitan, terutama pada masa pendemi covid-19.

Selama pandemi covid-19 banyak gerakan-gerakan yang dilakukan spontan oleh masyarakat kota Yogyakarta seperti gerakan cantelan yaitu memberikan bantuan berupa sayuran kepada yang membutuhkan dengan cara dicantel (gantung) di rumah warga atau lokasi lain.

"Jadi warga yang membutuhkan tinggal mengambil sayuran yang digantung tersebut rata-rata dalam satu kantong plastik bernila Rp 15 ribu," imbuhnya.

Peresmian bantuan CSR tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, serta memakai masker. (Han)