Panen Raya di Kota Yogya Perkuat Ketahanan Pangan
Panen raya di tengah pandemi Covid-19 ini membawa harapan menguatnya ketahanan pangan untuk warga di kawasan perkotaan. Salah satu contohnya dilakukan warga Karangkajen yang berhasil panen raya lele dan sayuran hidroponik.
Demikian dikatakan Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi saat melakukan panen raya hasil budidaya lele dan sayur hidroponik warga RT 41 RW 11 Karangkajen Kelurahan Brontokusuman, pada Senin (28/12).
Dalam sambutannya, Wawali Heroe Poewardi mengucapkan apresiasinya kepada masyarakat Karangkajen, bahwa di tengah Pandemi Covid-19, masyarakat yang notabene tinggal di lingkungan perkotaan, meski dengan lahan terbatas bisa menyumbang peran bagi upaya ketahanan pangan.
“Saya cukup bangga dengan upaya Bapak Ibu sekalian dengan membuka lorong sayur dan budidaya lele ini, karena hal ini dapat membantu menjaga ketahanan pangan, menjaga stabilitas harga bahan makanan di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Lebih lanjut, Wawali menuturkan, pada masa pandemi kreativitas masyarakat terus bermunculan, khususnya kegiatan bercocok tanam. Hal ini selain bisa meningkatkan ketahanan pangan juga dapat memperkuat ketahanan sosial melalui program Gandeng Gendong. Di mana diharapkan melalui kolaborasi dengan berbagai elemen kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.
“Saya berharap Bapak Ibu tetap semangat menjadikan lingkungan perkotaan, khususnya di kawasan Karangkajen ini untuk mewujudkan ketahanan pangan, terlebih dalam keadaan wabah seperti ini. Kalau kita tekun, apa yang kita harapkan nisacaya akan tercapai,” kata Heroe Poerwadi.
Muhamad Subhan, Ketua RW 11 sekaligus mewakili Paguyuban Petani Lele Cendol dan Sayur Hidrpononik Karangkajen, mengatakan bahwa budidaya lele cendol dan sayur hidroponik yang dilakukan oleh warga Karangkajen khususnya RT 41 merupakan tindak lanjut dari pelatihan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Brontokosuman.
“Budidaya lele cendol ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan dari LPMK. Tapi budidaya yang kita kembangkan tidak hanya lele cendol saja, tetapi juga ada ikan nila, dan sayuran hidroponik selada, tomat, dan cabai,” kata Subhan.
Suban juga mengatakan bahwa lahan yang dipergunakan untuk budidaya lele, nila dan berbagai sayuran ini awalnya adalah bekas kos-kosan yang runtuh akibat gempa. Lahan yang sudah lama tidak terawat tersebut kemudian dibersihkan secara gotong royong oleh warga dan disulap menjadi tempat berbagai macam budidaya ikan dan sayuran. (Muc)