GERAKAN PEREMPUAN TANAM DAN PELIHARA POHON

“Wariskan mata air kepada anak cucu kita, jangan meninggalkan air mata kepada mereka. Mari jadikan Yogyakarta sebagai Kota Dalam Taman dengan rimbun dan suburnya tanaman serta pepohonan,” demikian seruan Wakil Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mengajak kaum perempuan di Kota Yogyakarta untuk menanam dan memelihara pohon.
        

 

Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon di Kota Yogyakarta, yang dicanangkan di lapangan Mancasan Wirobrajan, Sabtu (1/12) merupakan tindak lanjut dari Pencanangan Gerakan Penanaman 10 Juta Pohon oleh Presiden RI. Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan pohon secara simbolis oleh Wakil Walikota kepada berbagai organisasi kewanitaan di Kota Yogyakarta, yang kemudian diteruskan dengan penanaman pohon di sekitar lapangan Mancasan dan di bantaran kali Winongo. Organisasi Wanita tersebut antara lain TP PKK Kota Yogyakarta, Ikhlas (Ikatan Keluarga Legislatif), Dharma Wanita. Dharma Pertiwi, Bayangkari, Adyaksa Dharma Yukti, Adyaksa Dharma Karini, Jalasenastri, Warakawuri dan Polisi Wanita. Selain itu, acara ini dihadiri juga oleh Muspida dan Muspika setempat serta warga masyarakat sekitar. “Kaum perempuan berperan penting dalam setiap gerak langkah membangun dan memajukan bangsa. Bahkan perempuan juga diharapkan mampu berperan mencari solusi dan pemecahan dari permasalahan bangsa, termasuk dalam perubahan
bangsa, termasuk dalam mengatasi dampak perubahan iklim global,” kata Wawali.

 

Selain itu, menurut Wawali, Perubahan iklim global yang menyebabkan semakin panasnya bumi merupakan masalah kita bersama. Yogyakarta telah merasakan dampaknya yaitu peningkatan temperatur yang menyebabkan udara terasa gerah beberapa hari terakhir. Solusi yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki lingkungan antara lain dengan penanaman pohon. Secara nasional gerakan menanam pohon telah dicanangkan, dan hari ini secara serentak kaum perempuan di seluruh tanah air baik di perkotaan maupun di pedesaan memulai gerakan tanam dan pelihara pohon. Ini adalah bentuk kearifan lokal kaum perempuan dalam menyikapi climate change, lanjut Wawali.