Dinkes Sosialisasi Covid-19 di 45 Kelurahan se-Kota Yogya

 

Upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 terus dilakukan di Kota Yogyakarta. Sepanjang Februari hingga Maret, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 di 45 kelurahan se-Kota Yogyakarta.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Yogyakarta, Arumi Wulansari akan fokus pada penguatan peran masyarakat dalam pengendalian Covid-19 di wilayah terkait Vaksinasi yang akan di berikan ke masyarakat secara menyeluruh.

Metode yang digunakan dalam mensosialisasikan pengendalian covid-19, dengan melalui  offline dan online atau zoom meeting. “ Nantinya dari Dinker akan disampaikan secara langsung, sedangkan dari DPRD melalui zoom” ungkapnya.

Namun didalam pelaksanaan sosialisasi ini tetap melakukan protokol kesehatan, diantaranya jumlah undangan tidak melebihi 25 persen dari kapasitas ruang, semua yang hadir akan dilakukan screening atau cek suhu badan.

Selain itu, peserta sosialisasi diwajibkan cuci tangan sebelum masuk, memakai masker, jaga jarak, dan durasi pertemuan dibatasi tidak lebih dari dua jam saja.

“ Sosialisasi ini kita di bantu oleh beberapa pihak yang berkompeten seperti narasumber dalam sosialisasi Covid-19 dari Anggota DPRD Kota Yogyakarta Komisi D, Dinas Kesehatan dan 14 Kemantren Kota Yogyakarta,” ungkapnya.

Dinkes Kota Yogyakarta akan menyasar kemantren, kelurahan, , Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), KESI, dan perwakilan RW di masing masing wilayah.

“ Yang dijelaskan pada sosialisasi tentang protokol kesehatan yang harus dilakukan di masa adaptasi kebiasaan baru, termasuk peran-peran lintas sektor dan wilayah dalam karantina mandiri. Selain itu, sosialisasi saat ini juga tentang vaksinasi, karena nantinya vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap,” jelasnya.

Ia berharap dengan sosialisasi yang diberikan ini nantinya perilaku masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Nantinya masyarakat dapat memenuhi kriteria mendapatkan vaksin, dan bersedia untuk divaksin.

“ Tujuan dilakukannya sosialisasi ini agar masyarakat semakin paham dan mengerti tentang apa saja yang harus dilakukan pada adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19 dan juga tidak mudah percaya pada berita hoax yang tidak jelas sumbernya,” katanya. (Hes)