Berbagi Pengalaman Jalani Isolasi di Shelter Tegalrejo
Pemerintah Kota Yogyakarta memfasilitasi shelter untuk isolasi penyintas Covid-19 tanpa gejala pada bangunan rumah susun sewa (Rusunawa) di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta sejak 20 September 2020. Banyak para penyintas Covid-19 yang telah selesai menjalani isolasi di shelter Tegalrejo. Shelter Tegalrejo dinilai menjadi tempat isolasi yang cukup nyaman bagi penyintas Covid-19.
Seperti yang dirasakan oleh salah seorang penyintas Covid-19 tanpa gejala Ay (21) yang pernah menjalani isolasi di shelter Tegelrejo dan kini telah sembuh. Kebutuhan makan para penyintas Covid-19 di shelter dipenuhi 3 kali sehari. Selain itu pemandangan sawah di sekitar shelter yang dapat dia lihat dari kamar ruang isolasi membuatnya cukup senang.
“Posisi kamar saya menghadap persawahan memberikan pandangan hijau menyejukkan. Bisa melihat anak-anak bermain layang-layang,” ujar Ay.
Meskipun menjalani isolasi, dia tetap mendapatkan akses ke luar ruang pada area shelter Tegalrejo. Dia menuturkan setiap sore dia dan para penghuni shelter lainnya, berolahraga dengan melakukan senam bersama di halaman luar shelter Tegalrejo. Ada halaman luar yang dapat diakses penyintas Covid-19 yang dibatasi pagar sebagai penanda batas area infeksi.
“Kami senam sak-isone, senam sederhana yang dilakukan secara bersama tanpa kehadiran instruktur senam. Alhamdulillah, hati senang dan rasa nyaman selama di shelter telah meningkatkan imunitasnya. Dalam pemeriksaan kesehatan akhirnya dinyatakan sehat dan hasil swab negatif,” tuturnya.
Shelter isolasi Covid-19 di Tegalrejo mampu menampung sekitar 84 orang. Shelter menampati bangunan gedung rusunawa tiga lantai yang terdiri dari 38 unit dan 4 unit khusus untuk disabilitas. Satu unit berisi 2 kamar.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Maryustion Tonang menuturkan bahwa OTG yang akan menempati Shelter Rusunawa Bener berdasarkan rekomendasi dari Puskesmas. Pada September-Desember 2020 telah melayani 304 OTG dan Januari 2021 sejumlah 118 OTG.
“Kami kerja bareng dalam tata kelola dengan Dinas Kesehatan, Satpol-PP, BPBD, PUPR dan relawan yang bekerja dalam 3 shif. Misal Dinas Kesehatan memantau perkembangan kesehatan OTG, BPBD melakukan penyemprotan desinfektan,Satpol-PP untuk ketertiban dan PUPR berupa sarana prasana pendukung, Sedangkan relawan terdiri dari TAGANA, Forum KTB/FKTB Tegalrejo, Linmas,PMI Kota Yogyakarta,” jelas Tion,
Sementara itu Yudha Paksi Herlambang, Ketua Tagana Kota Yogyakarta menuturkan Tagana sejak pagi jam 4 sudah menyiapkan makan pagi untuk para penyintas Covid-19 yang menjalani isolasi di shelter. Pengolahan makanan dilakukan di Posko Dapur Umum, Tegalturi, Giwangan.
“Petugas dengan berbaju hazmat yang meletakkan makan ke setiap meja di depan kamar. Setelah meletakkan makan maka dilakukan dekontaminasi oleh PMI. Ketika makan sudah siap maka kami umumkan melalui pengeras suara yang ada di setiap lantai bahwa makan sudah siap, kemudia penghuni keluar dari kamar untuk mengambil makan masing-masing,” terang Yudha. (ant)