Wawali Harap Penelitian Perguruan Tinggi Bantu Pemulihan Ekonomi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta setiap tahun memfasilitasi dana penelitian dari dana APBD dengan melibatkan perguruan tinggi. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi berharap penelitian oleh perguruan tinggi dapat membantu Pemkot Yogyakarta untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19 seperti kesehatan hingga pemulihan ekonomi.
“Kami berharap supaya penelitian perguruan tinggi bisa membantu Pemkot Yogya untuk mengatasi persoalan- persoalan yang sifatnya darurat. Menyangkut kebijakan-kebijakan yang perlu kami ambil di kesehatan dan terutama membangkitkan kembali perekonomian masyarakat,” kata Heroe saat sosialisasi penelitian tematis tahun 2021 untuk proposal penelitian pendanaan tahun 2022, di Balaikota, Selasa (16/2/2021).
Heroe menyatakan untuk membangkitkan perekonomian Pemkot Yogyakarta berupaya mendorong akses dimungkinkan tetap terbuka, tapi dari sisi kesehatan tetap terjaga. Namun menurutnya hal itu tidak mudah karena di masa pandemi Covid-19, dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu diharapkan penelitian bersifat aplikatif sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan Pemkot Yogyakarta dalam pemulihan ekonomi dan pariwisata ke depan.
“Misalnya bagaimana pola perilaku konsumsi atau pembeli masyarakat di masa pandemi atau PPKM seperti apa. Ini kami belum tahu, apakah masyarakat beralih transaksi secara online atau tidak. Mengukur kebijakan yang telah dilakukan akan efektif untuk mencapai pemulihan ekonomi dan menjaga kesehatan,” terangnya.
Heroe menjelaskan untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi ada program dari Jogja untuk Jogja, tidak hanya dari sisi pariwisata yang hanya menunggu wisatawan datang. Misalnya ngalirisi atau membeli kebutuhan dari tetangga, sehingga ekonomi sekitar tumbuh.
Pemkot Yogyakarta mengalokasikan anggaran fasilitasi dana penelitian tahun 2021 untuk proposal penelitian pendanaan tahun 2022 mencapai sekitar Rp 400 juta. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berkisar Rp 200 juta – Rp 250 juta. “Karena standar penelitian di perguruan tinggi meningkat, kami sesuaikan dengan standar penelitian,” imbuh Heroe.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan Pemkot Yogyakarta berkomitmen dalam menumbuhkembangkan budaya penelitian melalui fasilitasi dana penelitian bersumber dari APBD. Hal itu merupakan salah satu wujud program Gandeng Gendong antara Pemkot Yogyakarta dan kampus perguruan tinggi berperan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam Tri Darma perguruan tinggi untuk memecahkan permasalahan masyarakat dalam pembangunan.
“Pada masa pandemi Covid-19, kami mengajak para dosen melalui penelitian untuk dapat memberikan gambaran ide isu strategis dalam masalah pembangunan Kota Yogyakarta. Ketahanan di masa pandemi butuh gagasan kreatif dan solutif sehingga masyarakat bisa segera bangkit,” jelas Agus.
Ditambahkan pengajuan proposal penelitian untuk pendanaan tahun 2022 dilakukan melalui aplikasi website riset.jogjakota.go.id di mulai pada 16 Februari 2021 sampai 9 april 2021. Kemudian akan dipilih dan dilakukan evaluasi oleh Tim Jaringan Penelitian Kota Yogyakarta.(Tri)