Kini, KPRI Wiwara Miliki Mini Market
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Wiwara Kota Yogyakarta hari ini merilis mini marketnya yang pertama. Mini market yang berada di jalan Bimasakti Gondokusuman Kota Yogyakarta ini di resmikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Ketua KPRI Wiwara, Hadi Muhtar mengatakan di dalam mini market tersebut tersedia beragam kebutuhan masyarakat.
"Konsep pelayanan minimarket ini seperti mini market waralaba, mulai sistem pengambilan barang hingga pembayaran," jelasnya di lokasi, Jumat (19/2/2021).
Intinya, lanjutnya, KPRI Wiwara tidak ingin kalah bersaing dengan mini market waralaba yang sudah banyak di Kota Yogyakarta.
"Barang yang dijual sama. Namun, sudah pasti harganyanya lebih murah bila dibandingkan dengan mini market lainnya," jelasnya.
Harga sembako di mini market ini hampir sama dengan harga sembako di pasar tradisional.
"Misalnya minyak goreng yang di minimarket harganya Rp 22 ribu, dijual di minimarket koperasi Rp 20 ribu," bebernya.
Tak sampai disitu, pihaknya juga menggandeng para pelaku UMKM di Kota Yogyakarta untuk berjualan di area minimarket tersebut.
"Kami juga menyediakan tempat untuk para pelaku UMKM bisa berjualan di area mini market," katanya.
Hingga saat ini jumlah anggota KPRI Wiwara sekitar 1.800 anggota dan omzet saldo pada RAT (Rapat Anggota Tahunan) terakhir pada bulan Maret 2020, yaitu sebesar Rp 7, 9 milyar.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta mengatakan dengan hadirnya KPRI Wiwara mini market dan gerai UMKM diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat.
"Selain itu juga dapat bermanfaat bagi anggotanya, dan sekaligus menjadi daya tarik baru bagi yang segmen generasi milenial," jelasnya.
Menurutnya koperasi harus hadir memberikan solusi bagi peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat ditengah dinamika perputaran ekonomi yang semakin deras.
"Keberadaan koperasi harus dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," jelasnya.
Wawali meminta agar koperasi Wiwara terus melakukan inovasi, salah satunya dengan merambah dunia digital.
Koperasi membutuhkan gerakan-gerakan konkrit untuk meningkatkan citra Koperasi melalui peningkatan SDM yang kreatif dan inovatif, inovasi produk dan peningkatan pelayanan kepada anggota dan masyarakat," katanya.
Apalagi, lanjutnya pandemi Covid-19 sedikit banyak telah mengubah pola hidup masyarakat menjadi serba digital.
"Aktivitas yang dilakukan berulang-ulang ini, bisa saja menjadi kebiasaan baru di masa mendatang. Karena itu, koperasi harus mampu beradaptasi secara dinamis agar dapat bersaing di era revolusi industri 4.0," katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan perlunya rebranding Koperasi, karena hal tersebut dapat meningkatkan pemasaran.
Hal tersebut sangat penting dilakukan sebagai bentuk adaptasi dan kemajuan koperasi agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman serta memiliki ruang yang lebih luas dan memadai untuk mempromosikankan diri, serta memperluas pemasaran," jelas Wawali.
Ia berpesan agar koperasi Wiwara terus mengembangkan kapasitasnya, tidak hanya dari strategi branding dan eksplorasi terhadap bentuk bisnis yang lain, tetapi juga diharapkan jumlah anggotanya terus bertambah, serta omzet saldonya terus meningkat.
“Mari kita dukung bersama dan berbelanjalah di koperasi, bangunlah koperasi-koperasi yang berada di sekitar kita, sehingga dengan demikian kita semua dapat berpartisipasi aktif dan mengambil peran dalam memajukan koperasi," katanya. (Han)